WahanaNews.co | Tokoh pergerakan yang mengorganisir massa petani lewat Serikat Petani Pasundan (SPP), Agustiana menilai jika arah reformasi saat ini telah berubah.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri kemah aktivis lintas generasi yang digelar di objek wisata Soendaj Campfire di wilayah Perkebunan Dayeuh Manggung, Cilawu, Garut, Jawa Barat, Sabtu (18/06/2022) kemarin.
Baca Juga:
Tentara Rakyat Tentara Profesional Tentara yang Dicintai Rakyat
Agustiana juga menjelaskan, adanya kemah aktivis lintas generasi tersebut telah menyatukan berbagai kelompok yang memilki perbedaan. Akan tetapi tarikannya tetap kepada cita-cita bangsa.
"Arah reformasi sekarang merupakan sebuah pembelajaran. Kalau gerakan yang lain, kenapa sulit menyatu? Karena saat ini sudah terjadi polarisasi. Dan mereka adalah para pendukung yang ingin menyukseskan rezim, jadi istilahnya rezimisasi," ujarnya kepada WahanaNews.co, kemarin.
Tak hanya itu, Agustiana juga memaparkan, jika polarisasi saat ini timbul karena elit. Bukan karena dinamika sebuah pemikiran.
Baca Juga:
Banyak Penyusup Lemahkan Pemerintah, Mahfud Minta Rekrutmen Diperketat
"Dalam kontek berdemokrasi itu yang rusak ini satu pendukung melihat yang lain itu haram. Jadi harus dirinya aja itu loh. Yang besar-besar itu juga sama, ini yang salah. Itu kejahatan menurut saya, karena itu demokrasi yang sakit," terangnya.
Sementara itu, lanjut Agustiana, cara untuk mengobati permasalahan tersebut harus selalu ada media peraga yang bisa memberikan contoh pemikiran.
"Dulu saat reformasi kita selalu memberikan contoh pemikiran dari prinsip kebaikan ideologi, akidah, teologi dan etika selalu kita junjung tinggi. Sehingga yang membedakan, aktivis kita selalu memiliki value, nilai, tujuan dan akidah. Jadi jelas arah dan tujuannya," ungkapnya. [rsy]