WahanaNews.co, Jakarta - Dewan Pakar Politik Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Muhammad AS Hikam, mengungkapkan debat capres terakhir yang digelar pada Minggu (4/2/2024), merupakan debat yang paling menentukan bagi masyarakat yang undecided dan swing voters.
“Ini sangat menentukan. Para capres harus bisa full blown. Kalau menggunakan hitungan Kompas, 20 persen undecided dan swing voters itu banyak. Jadi, masih bisa mendapatkan 10-15 persen suara. Kalau teorinya debat hanya memengaruhi swing voters, tapi kan ini namanya politik, bukan bisnis," ungkap Hikam, melansir Antara, Minggu (4/2/2024).
Baca Juga:
Berdebat Soal Hak Angket Pemilu, Demokrat Siap Pasang Badan
Meskipun demikian, Hikam menyatakan bahwa dunia politik tidak selalu sesederhana itu. Masih ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi keputusan pemilih, termasuk gagasan, identitas politik, isu-isu terkini, dan pesan kampanye.
Setelah Mahfud Md mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam, Hikam meyakini bahwa calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, akan memiliki kebebasan yang lebih besar untuk mengemukakan gagasannya.
"Saya tidak akan kaget dalam debat capres terakhir nanti, Pak Ganjar bisa lebih bebas mengutarakan pandangannya karena Pak Mahfud telah melepaskan jabatan strategis-nya,” ujarnya.
Baca Juga:
Buntut Dugaan Penghinaan Capres 02, Benny Rhamdani Dilaporkan ke Polda Sulut
Menteri Riset dan Teknologi pada 1999-2001 itu mengungkapkan, kebijakan pro-rakyat menjadi ide dasar program sat set Ganjar-Mahfud. Salah satunya KTP Sakti dengan target penduduk ekonomi menengah ke bawah.
Keberadaan KTP Sakti dimaksudkan agar masyarakat penerima bantuan pemerintah terdata dengan baik dan mudah mengakses berbagai bantuan pemerintah. Dengan demikian, bantuan sosial dan subsidi negara tepat sasaran.
Terkait kesejahteraan ekonomi sosial, mantan peneliti Litbang Ekonomi dan Pembangungan LIPI itu berpendapat, kebijakan harus menyasar masyarakat yang paling termajinalisasikan.