WahanaNews.co | Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan membantah semua keterangan Nur (23), yang mengaku sebagai penumpang mobil sedan Audi A6.
Mobil tersebut diduga menabrak mahasiswi Cianjur, Selvi Amelia Nuraini (19).
Baca Juga:
Kampanyekan Salah Satu Paslon, ASN di Cianjur Ditetapkan Polisi Jadi Tersangka Pidana Pemilu
"Nur bukan merupakan istri dari seorang anggota polisi yang tengah bertugas melakukan pengembangan kasus pembunuhan berantai Wowon cs," ujar Doni, malansir Tribun Jabar, Senin (30/1/2023).
Doni mengungkapkan, Nur adalah majikan dari tersangka Sugeng, sopir A6. Saat kecelakaan, Nur duduk di bangku depan sebelah kiri mobil Audi A6 warna hitam.
"Penumpang itu bukan istri dari anggota, tapi teman yang kenal dengan salah satu anggota polisi," ucapnya.
Baca Juga:
Temui Ratusan Relawan di Pesisir Pantai Selatan Cianjur, Cagub Jeje Wiradinata Dialog dan Silaturahmi
Doni mengatakan, Nur memerintahkan Sugeng masuk iring-iringan kendaraaan kepolisian yang akan menuju ke TKP pembunuhan berantai Wowon dkk.
"Mobil Audi hitam ini masuk rangkaian rombongan patwal karena pengemudi merasa jika majikannya kenal dengan seorang anggota Polisi yang ada di rombongan tersebut. Makanya, tersangka ini langsung masuk rangkaian tanpa izin," katanya.
Selain itu, Doni membantah terkait keterangan Nur yang menyebutkan mobil Audi tipe A6 tersebut milik suaminya yang juga anggota polisi.
Sebelumnya diberitakan, Nur (23) penumpang mobil Audi A6 mengungkapkan mobil Audi A6 warna hitam itu merupakan milik suaminya yang merupakan seorang perwira polisi yang ada di dalam salah satu mobil di iring-iringan kendaraan tersebut.
"Saya menggunakan mobil tersebut, karena disuruh oleh suami saya. Karena mobil yang biasa saya gunakan masih di bengkel," katanya pada wartawan di Jalan Raya Bandung, Jumat (27/1/2023).
Mobil tersebut, sambungnya, baru digunakan tiga kali, karena mobil yang sering digunakannya sedang diperbaiki. Selain itu, dia mengaku sengaja datang ke Cianjur karena sudah janjian untuk bertemu, karena suaminya menginap di kawasan Puncak, Cipanas.
"Saya sudah janjian saya nyusul dari Jakarta menuju Puncak, saya telfonan sama suami, pertama kan ketemu di tempat makan Alam Sunda saya telfon suami saya kalau saya sudah sampai lalu tidak lama di situ suami saya iring-iringan, lalu saya telfonan sama suami saya, ikut ya ya udah iya ikut tutup jendelanya," paparnya.
Nur mengatakan, atas izin dari suaminya, mobil yang ditumpanginya ikut dalam iring-iringan rombongan Polda Metro Jaya, yang akan melakukan pengembangan kasus Pembunuhan Wowon dkk di Ciranjang.
"Saya ikut iring-iringan di belakang atas izin dari suami saya, jadi bukan kendaraan yang sengaja masuk atau menerobos rombongan," katanya.
Selain itu, Nur mengaku tidak mengetahui secara pasti terkait dengan mobil tersebut, dirinya hanya menggunakan mobil tersebut.
"Mobil itu punya suami, jadi saya tidak tahu-menahu waktu itu saya dipinjemin mobil itu karena mobil saya lagi di bengkel kalau untuk pelat nomor mobilnya gimana itu saya enggak tahu sama sekali, yang tahu suami saya," katanya. [rna]