WahanaNews.co, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), jadi sorotan, lantaran mengalami lonjakan signifikan dalam perolehan suara Real Count KPU.
Hingga data Real Count pada pukul 10.00 WIB, Selasa (5/3/2024), PSI mencatatkan perolehan suara sebesar 3,13%, atau setara dengan 2.404.776 suara dari total suara yang masuk sebanyak 65,89%, yang berasal dari 542.432 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Sumber: KPU/CNBC Indonesia
Melansir CNBC Indonesia, pada akhir Februari, tepatnya pada 24 Februari, berdasarkan real count KPU, suara PSI masih berada di sekitar 2,54%. Namun, sejak tanggal 24 Februari, suara PSI mengalami kenaikan. Pada 27 Februari, atau tiga hari kemudian, suara PSI telah mencapai angka 2,77%.
Tak sampai di situ, keesokan harinya yakni pada 28 Februari, suara PSI sudah mencapai 3,01%. Sejak saat itu, suara PSI terus merangkak naik, meski tidak seperti pada periode 24 Februari-28 Februari yang kenaikannya cukup pesat.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
Melesatnya PSI membuat nama-nama calon legislatif (caleg) dari PSI menjadi sorotan. Berikut 20 besar caleg dengan suara terbanyak dari PSI hingga Selasa (5/3/2024) pukul 10.00 WIB:
Sumber: KPU/CNBC Indonesia
Tanggapan Bawaslu
Sementara itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI telah menanggapi dugaan penggelembungan perolehan suara PSI.
Bawaslu mengklaim pihaknya telah menggelar verifikasi terkait dugaan miring tersebut.
"Ada beberapa yang kita verifikasi tidak terbukti. kemudian kita verifikasi ke lapangan misalnya ada di Cilegon, terselesaikan, ada di sosial media kan? Ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang, sudah diselesaikan," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Kantor KPU, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Bagja mengatakan di beberapa daerah, hasil formulir C1 plano sama dengan formulir D hasil di tingkat kecamatan. Kendati demikian, kata dia, masih ada kesalahan membaca formulir ke Sirekap.
"Untuk di Sukoharjo, kecamatan Gatak, terus kelurahan Geneng, TPS berapa nih? Jadi hasil laporan teman-teman demikian. Itu untuk Gatak. Untuk Cilegon juga demikian. Jadi tidak benar," ujarnya.
Lebih lanjut, Bagja menyampaikan jika KPU telah memperbaiki masalah teknologi Optical Character Recognation (OCR). Diketahui, KPU sempat mengungkapkan jika OCR yang digunakan Sirekap tidak akurat dalam membaca formulir c.hasil.
"Kan sudah ada perbaikan, kalau OCR kan masalah C Hasil, C Hasil konversi dari gambar ke angka kalau enggak salah begitu ya katanya. Jadi ya harus diperbaiki kan sudah ada, ada maintenance dua sampai tiga hari di KPU," ujarnya.
Kendati demikian, Bagja meminta KPU tidak berhenti melakukan rekapitulasi berjenjang secara manual. Sebab, kata dia, rekapitulasi berjenjang menjadi acuan untuk penghitungan suara.
"Yang kita tidak boleh itu berhenti rekapitulasi berjenjang manual, itu yang nggak boleh berhenti. Begitu maju laksanakan terus," ucap dia.
KPU sebelumnya menegaskan tidak ada penggelembungan suara perolehan untuk PSI dalam pemilihan legislatif DPR RI 2024.
KPU menyebut melonjaknya suara PSI di website pemilu2024.kpu.go.id lantaran ada kesalahan pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
"Tidak itu penggelembungan suara, yang ada adalah ketidakakuratan teknologi OCR (optical character recognition) dalam membaca foto formulir model C.hasil plano. Di sini pentingnya peran serta aktif pengakses Sirekap untuk menginformasikanketidakakuratan tersebut," ungkap Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik kepada wartawan, Senin (4/3).
Idham menjelaskan pihaknya sejak awal telah menjalankan rekomendasi Bawaslu, jika Sirekap perlu diakurasi data sesuai formulir model C1 plano.
Idham menjelaskan data tersebut saat ini sedang dalam proses akurasi.
"Sekali lagi kami sampaikan bahwa hasil resmi perolehan suara peserta pemilu itu berdasarkan rekapitulasi yang dilakukan secara berjenjang," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]