WahanaNews.co | Seorang anggota polisi berinisial FNS (22) dilaporkan meninggal dunia, diduga akibat ditikam seorang pria yang belum diketahui identitasnya.
Dari informasi yang dihimpun, korban tewas setelah terlibat keributan lantaran membatalkan booking order (BO) perempuan melalui aplikasi Michat.
Baca Juga:
Sakit Hati Kekasihnya Mau Dijual Lewat Aplikasi, Remaja Tasikmalaya Bunuh Sahabatnya
Peristiwa berdarah itu terjadi di sebuah hotel di Jalan Pidada Ubung, Kecamatan Denpasar Utara, Rabu (16/11) sekitar pukul 01.00 WITA.
Kronologinya berawal saat korban datang ke hotel menemui seorang perempuan berinisial Luh KDS.
Korban sengaja menemui KDS karena sempat janjian dan berkomunikasi melalui aplikasi MiChat. FSN dikabarkan mem-booking KDS untuk berkencan di hotel.
Baca Juga:
Salon Oma di Bekasi Jual ABG Open BO, Korban Cuma Dibayar Rp50 Ribu
Singkat cerita, antara FNS dan KDS kemudian sepakat untuk bertemu di hotel. Namun setiba di hotel yang dimaksud, mendadak korban komplain dan membatalkan transaksi secara sepihak.
Usai membatalkan transaksi, korban meminta sejumlah uang yang sebelumnya ditransfer ke rekening KDS untuk dikembalikan.
Diduga karena permintaan korban agar KDS mengembalikan uang itulah terjadi cekcok mulut antar keduanya.
Saat terlibat cekcok, KDS berteriak minta tolong. Suara teriakan keras minta tolong KDS itu didengar oleh pengunjung hotel termasuk pelaku.
Usai mendengar teriakan KDS, pelaku bersama beberapa tamu hotel datang menghampiri KDS dan FNS yang saat itu masih terlibat adu mulut.
Setiba di lokasi, pelaku langsung nimbrung dan terjadilah keributan dengan korban dan pelaku yang kemudian berujung penikaman.
Korban ditikam pelaku di leher bagian kanan. Akibat ditikam, korban bersimbah darah dan dilarikan ke RSUD Wangaya di Jalan Kartini Denpasar.
"Pelaku sempat diamankan security hotel tetapi berhasil kabur. Kalau korban setelah kejadian setahu kami langsung dilarikan ke RSUD Wangaya. Tetapi informasinya meninggal,"ujar salah satu sumber ditemui di lokasi seperti dikutip Detik.com.
Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu belum memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.
"Kalau untuk itu ke Polresta saja," kata dia saat dihubungi , Rabu (16/11).
Dihubungi berbeda Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Bambang Yugo Pamungkas belum merespon saat ditelpon maupun dikirim pesan via WhatsApp. [rna]