Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, lebih dikenal sebagai Sara, bukan hanya seorang politikus tetapi juga aktivis yang gigih memperjuangkan hak perempuan dan memerangi perdagangan manusia.
Lahir pada 27 Januari 1986, Sara adalah anak dari Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo, menjadikannya keponakan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bendungan Jatigede Mengairi Irigasi 87,840 Ha Lahan Pertanian di Tiga Kabupaten Jawa Barat
Nama Djojohadikusumo berasal dari kakek buyutnya, Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri BNI, dan kakeknya, Soemitro Djojohadikusumo, seorang ahli ekonomi.
Sara memulai pendidikannya di SD Tarakanita II Jakarta dan melanjutkan ke United World College of South East Asia, Singapura, serta Collège du Léman di Jenewa, Swiss.
Lulus pada 2003, ia memperoleh diploma dari The International School of Screen Acting di London pada 2007. Kemudian, ia melanjutkan studi ke Universitas Virginia, AS, dengan fokus pada Classics and Drama.
Baca Juga:
Menkeu: Kemenkeu Dukung dan Berikan Bantuan Maksimal Kepada Seluruh K/L pada KMP
Kariernya dimulai sebagai pembawa acara di The Indonesia Channel dan menjadi CEO The Legacy Pictures PTE Ltd.
Dalam dunia politik, Sara bergabung dengan Partai Gerindra dan terpilih sebagai anggota DPR periode 2014-2019.
Meskipun gagal pada Pemilu 2019, Prabowo menunjuknya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode 2020-2025.