Tidak hanya itu, beberapa individu yang tidak bertanggung jawab bahkan terus melemparkan batu meskipun petugas polisi telah memberikan himbauan melalui pengeras suara agar massa tidak melakukan tindakan gegabah.
"Informasi yang kami terima dari tim di lapangan menyebutkan bahwa beberapa orang provokator telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Beberapa dari mereka bahkan ditemukan membawa parang dan telah berhasil diamankan," ujarnya di Batam, seperti dilaporkan oleh Antara.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Jawab Tudingan Bohong Soal Investasi Rp175 Triliun di Rempang
BP Batam juga mengimbau kepada masyarakat di Kota Batam untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang beredar terkait pengukuran yang akan dilakukan di Kawasan Rempang. Ini terjadi seiring dengan adanya informasi tentang tindakan represif yang dilakukan oleh tim gabungan, yang terdiri dari Polri, TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP, terhadap mereka yang menghalangi tugas petugas.
Dalam upaya mengendalikan situasi, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan pada saat bentrokan di Pulau Rempang, Batam. Seorang warga bernama Udin mengatakan bahwa akibat tembakan gas air mata tersebut, beberapa siswa sekolah juga terkena dampaknya, termasuk di SMP 22 Rempang.
"Tim terpadu sudah bergeser ke Sembulang. Ada beberapa Siswa SMPN 22 Rempang pingsan akibat kena gas air mata," ujarnya.
Baca Juga:
2 Orang Penyebar Berita Hoax Penangkapan UAS soal Rempang Ditangkap Polisi
Ia menjelaskan, para pelajar tersebut lemas dan sebagian pingsan akibat terkena gas air mata. Para siswa yang terkena tembakan gas air mata dilarikan ke klinik Marinir.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.