WahanaNews.co | Anggota Yanma Mabes Polri, AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay menjadi saksi kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Acay jadi saksi untuk terdakwa AKP Irfan Widyanto.
Acay menceritakan sempat ditelepon terdakwa Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. Saat itu, Acay diminta menghadap ke rumah Ferdy Sambo.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Namun, Acay bersama terdakwa Irfan langsung berangkat naik sepeda motor ke rumah Sambo di kawasan Kemang, Bangka, Jakarta Selatan.
Ternyata, kata Acay, di rumah Bangka tidak ada aktivitas. Lalu, Acay menghubungi sopir Sambo bernama Daden tapi tidak diangkat.
Tak lama kemudian, Acay menyebut Daden menghubunginya dan memberitahu kalau Sambo ada di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Selanjutnya, Acay berangkat ke rumah dinas Sambo di Duren Tiga. Begitu tiba di lokasi, Acay melihat terdakwa Sambo sedang menelepon di garasi bawah pohon.
Tak biasanya, Acay melihat wajah Sambo merah seperti orang marah atau kecewa sambil merokok. Setelah rokok dimatikan, Acay baru menghadap Sambo.
“Mohon izin jenderal, mohon perintah jenderal. Disampaikan tidak ada. Beliau hanya minta ikut masuk,” kata Ari di PN Jakarta Selatan.
Kemudian, Acay mengatakan dalam ruangan ada beberapa anggota Satuan Reskrim dan Provos Divisi Propam Polri.
Begitu Acay mau masuk, sempat ditanya oleh Kepala Biro Provos Divisi Propam Polri, Brigjen Benny Ali.
Kini, Brigjen Benny Ali sudah tidak lagi menjabat Kepala Biro Provos Divisi Propam. “Kenapa bisa sampai di sini? Saya jelaskan, saya Ari Cahya dari Bareskrim. Saya bisa sampai di sini sambil saya tunjuk Pak FS, saya ditelepon beliau,” jelas dia.
Lalu, Acay melihat posisi Sambo mendekati jenazah Yosua dan langsung dihampiri juga oleh Ricky Rizal serta Richard Elizier alias Bharada E.
Kemudian, Acay bertanya kepada Ricky yang dikenalnya. Sebab, Acay menyebut Ricky mantan ajudan Sambo saat jabat Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
“Kalau Richard enggak tau (enggak kenal). Saya tanya Ricky, ada apa? Iya ndan, ada tembak-menembak dengan Yosua sambil dia menunjuk ke arah Richard yang ada di sebelah kanan saya," lanjut Acay.
"Saya tanya, kamu Richard? Siap ndan. Kamu yang nembak? Dengan mimik yang tenang, dia mengatakan siap ndan saya yang nembak. Saya nggak tanya banyak,” ungkapnya.
Kemudian, Acay mengatakan petugas ambulans datang menurunkan tempat tidur yang ada rodanya dari mobil tersebut.
Karena tidak memungkinkan, kata dia, petugas ambulans tidak jadi memasukkan tempat tidur yang ada rodanya karena pintu garasinya kecil.
“Lalu yang diturunkan oleh petugas ambulans itu tandu safe and rescue. Kemudian, Pak FS masuk kedalam bersama si petugas ambulans tersebut," tuturnya.
Pun, Acay mengingat omongan Sambo yang menyuruhnya membantu mengangkat jasad Yosua.
"Dan memanggil saya, Cay, tolong bantu angkat jenazah. Saya liat ke dalam jenazah itu sudah ada di dalam kantong. Namun kesulitan untuk diangkat ke tandu,” ujarnya. [tum]