"Jadi, saya mengimbau para aktivis agar tidak ikut-ikutan agenda asing," tandasnya.
Budiman menambahkan sebagian aktivis sering kali tidak menyadari sedang membela kepentingan asing. Untuk itu, ia turut mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, terutama terhadap agenda yang didanai oleh asing.
Baca Juga:
Kejati Jabar Terus Perdalam Dugaan KKN di Pasar Sindangkasih Majalengka, Agus Satria: Apresiasi Untuk Kejati
Agenda aktivis, tegas Budiman, harus mengaitkan demokrasi dengan keadilan sosial, keadilan global dan kemajuan.
Budiman berpendapat Indonesia hari-hari ini mempunyai kesempatan untuk meneruskan keberlanjutan pembangunan, namun seakan dihalangi.
"Negara berkembang tak dibolehkan punya pemimpin yang berani, cerdas dan strategis sekaligus. Kalau sudah ada yang terlanjur cerdas, mereka akan usahakan jangan berani; kalau sudah ada yang berani, usahakan jangan cerdas. Jika sudah terlanjur cerdas dan berani, usahakan jangan strategis berpikirnya," ungkap Budiman.
Baca Juga:
Dugaan KKN di Proyek Gedung Pencak Silat, Aktivis Minta APH dan Komisi Persaingan Usaha Turun Tangan
"Dan tahun 2024 ini kita memiliki kesempatan untuk tidak hanya memiliki pemimpin yang berkomitmen pada keberlanjutan pembangunan, namun juga pemimpin yang berani, cerdas, dan strategis cara berpikirnya. Kesempatan tak akan datang lagi, ini harus kita ambil," pungkasnya.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.