WahanaNews.co, Jakarta - Persaingan untuk menjadi calon gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang kian menghangat.
Beberapa sosok atau calon baru baru-baru ini muncul dan dianggap akan mencalonkan diri sebagai calon gubernur di DKI Jakarta.
Baca Juga:
Polemik Debat Pilkada Pakpak Bharat: KPUD Diduga Tak Transparan dan Berpotensi Rusak Demokrasi
Salah satu figur terbaru yang mencuat melalui media sosial adalah Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Rahayu saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan dikenal sebagai keponakan dari calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Informasi mengenai Rahayu muncul dalam postingan akun Instagram PD Tunas Indonesia Raya (Tidar), yaitu akun resmi organisasi sayap Partai Gerindra di daerah DKI Jakarta.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Rahayu sendiri juga menduduki posisi Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Tidar, menggantikan Aryo Djojoahadikusumo.
Mengenai postingan di Instagram tersebut, Rahayu merespons dengan santai dan menyatakan bahwa itu merupakan hasil dari rapat koordinasi para kader Tidar di daerah.
"Astaga ini anak-anak. Kayaknya ini hasil rakor mereka," kata Rahayu, melansir Kompas, Jumat (1/3/2024).
Saat ditegaskan kebenaran untuk maju di Pilkada DKI Jakarta, Rahayu pun tak menjawab. Ia meminta untuk melihat keterangan dari unggahan tersebut.
"Tolong baca caption-nya," ucap Rahayu.
Selain itu, nama Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Ketua DPP Partai Gerindra Adnan Taufiq serta Agung Subyakto juga muncul dalalam unggahan Instagram itu.
Riza disebut menjadi kader Gerindra yang potensial untuk mejadi kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta.
Terkait itu, Riza mengatakan, partainya belum membahas terkait nama-nama yang bakal maju dalam Pilkada DKI 2024.
"Pertama kita DKI Jakarta masih fokus pada rekap hasil pilpres dan pileg. Jadi kita semua jajaran Gerindra DKI Jakarta masih fokus, belum bicara soal Pilkada DKI Jakarta," ujar Riza saat dihubungi.
Menurut Riza, penentuan sosok yang akan menjadi bakal calon gubernur DKI itu merupakan kewenangan pimpinan DPP, termasuk Prabowo Subianto sebagai ketua umum.
Kebijakan DPP, kebijakan pimpinan partai ada pak Prabowo, ada Pak Sufmi Dasco Ahmad ada pak Ahmad Muzani dan Pak Hashim dan pimpinan lainnya," ucap Riza.
"Dan kami, saya selalu patuh dan taat pada keputusan dan kebijakan Partai Gerindra," imbuh dia.
Riza mengatakan bahwa Gerindra sampai saat ini juga belum menjaring nama-nama calon gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.
Gerindra disebut akan menggelar rapat, membicarakan kontestasi Pilkada DKI.
Namun eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini tak menyebutkan kapan rapat untuk menjaring nama bakal calon gubernur DKI dari Partai Gerindra itu dibahas.
"Belum, kami belum melakukan penjaringan (untuk cagub DKI) karena kami akan rapatkan terlebih dahulu," ujar Riza.
Riza menambahkan, partainya masih fokus mengawal penghitungan suara di Pilpres dan Pileg.
"Pertama kita DKI Jakarta masih fokus pada rekap hasil pilpres dan pileg. Jadi kami semua jajaran Gerindra DKI Jakarta masih fokus, belum bicara soal Pilkada DKI Jakarta," ujar Riza.
Ridwan Kamil, Sahroni dan Ahmed Zaki Iskandar
Sebelum Rahayu dan Riza, munjul juga nama-nama yang tak asing diperkirakan bakal meramaikan kontestasi pemilihan calon pemimpin baru di Ibu Kota.
Para politikus itu di antaranya Ridwan Kamil, Ahmad Sahroni dan Ahmed Zaki Iskandar.
Nama politikus Golkar, Ridwan Kamil, pertama kali mencuat dalam sebuah baliho besar dengan tulisan "OTW Jakarta nihhh."
Banyak pihak yang menilai baliho itu sebagai sinyal Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Partai Golkar itu maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI.
Ridwan sendiri mengaku sudah mendapatkan mandat dari partainya untuk maju dalam Pilkada di Jakarta. Ia mengaku masih menimbang-nimbang untuk menerima mandat itu atau tidak.
"Pokoknya jawabannya tanggal 29 Februari 2024. Berikutnya tinggal ikhtiar dan garis tangan, " kata Ridwan di Bandung, Sabtu (25/2/2024).
Selain Itu, mandat Partai Golkar untuk maju Pilkada DKI juga tertuju Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki.
Zaki pun telah menerima isi map kuning dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu.
Mantan Bupati Tangerang itu mengungkapkan, isi map kuning itu merupakan catatan buat dirinya sebagai kader Partai Golkar dan menjadi bakal calon gubernur DKI.
"Itu diberikan bukan hanya untuk saya saja. Banyak juga calon-calon yang lain, termasuk beberapa calon kepala daerah dari beberapa provinsi. Hampir seluruh provinsi di Indonesia mendapatkan mandat itu," kata Zaki.
"Partai Golkar selalu mempersiapkan kader-kadernya jauh-jauh hari," imbuh Zaki.
Selain Ridwan dan Zaki, Nama politikus Nasdem, Ahmad Sahroni, juga turut meramaikan bursa calon DKI 1 kali ini
Sahroni bahkan sempat menyampaikan tanggapannya terhadap lawan politiknya melalui media sosial, khususnya dalam konteks baliho besar yang dipasang oleh Ridwan Kamil.
Dengan jelas, Sahroni menyatakan bahwa ia tidak melihat Ridwan Kamil sebagai hambatan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub).
Meskipun begitu, Sahroni mengungkapkan bahwa ia belum memutuskan langkah politiknya untuk Pilgub DKI.
"Saya masih mencari wangsit," ujarnya seperti yang dilansir oleh Kompas.
Ridwan Kamil memberikan tanggapan terhadap sikap Sahroni melalui akun media sosialnya. Ridwan menyematkan potongan adegan Mandra di sinetron Si Doel yang berteriak "sombong amat" sebagai respons.
Meskipun mendapat cibiran tersebut, Sahroni tidak terpengaruh. Meski keputusan dari elite partai belum diambil, Sahroni tetap yakin karena ia mengklaim sebagai warga asli Jakarta.
"Saya memang benar-benar berasal dari Jakarta. Namun, terlepas dari siapa pun lawannya, saya tidak gentar, bahkan jika Kaesang juga maju," ujar Sahroni dengan percaya diri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]