WahanaNews.co, Jakarta – Sebelumnya, yang ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju, bukan Prabowo Subianto. Cawapres nomer urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkaim bahwa dirinyalah yang ditunjuk.
Cak Imin menjelaskan hak tersebut karena ingin merespons Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto telah menyatakan bahwa narasi perubahan yang dibawa PKB dan koalisinya di Pilpres 2024, padahal PKB dan NasDem masih ada di dalam pemerintahan.
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
Lebih lanjut, Cak Imin menuturkan kalau PAN merupakan partai yang tidak mendukung Preside RI Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan 2019. Dia membandingkannya dengan PKB yang mendukung Jokowi.
"PAN ini dua kali pemilu dukung Prabowo, mau tiga kali gagal lagi dia ini. 2014 dukung Prabowo, 2019 dukung Prabowo. Saya 2014 dukung Jokowi, 2019 dukung Jokowi. Ya saya ini sebetulnya pengawal Jokowi dari awal," ujar Cak Imin kepada wartawan di Indonesia Millenial and Gen-Z Summit dikutip Senin (27/11/2023) seperti melansir dari VIVA.
Tetapi, lanjutnya, PAN justru mendapatkan kedudukan di pemerintahan padahal tidak pernah mendukung Jokowi.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
Cak Imin juga menjelaskan kepada Prabowo Subianto yang tadinya kursi Menteri Pertahanan akan dijanjikan untuk Cak Imin.
"Tiba-tiba dia (PAN) masuk koalisi Jokowi, dapat menteri satu, lumayanlah, enggak ada hujan, enggak ada angin. Saya hanya ingin sampaikan, termasuk Pak Prabowo tiba-tiba jadi menteri, aslinya Menhan itu saya sebetulnya, janjinya begitu," kata dia.
Ketum PKB itu menyebut koalisi yang ada saat ini tidak bisa disebut berada di dalam atau di luar pemerintahan.