"Ya bukan saya menolak program makan siang gratis, tapi bahwa antara problem dan masalah kadang-kadang nggak nyambung. Antara persoalan dengan solusi nggak ada hubungannya," jawab Cak Imin.
Cak Imin juga menyinggung jawaban capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat terakhir tadi malam. Dia mengatakan pertanyaan tentang stunting dan perempuan justru dijawab dengan program makan siang.
Baca Juga:
Cak Imin Umumkan Periode 2024-2029 Terakhir Pimpin PKB
"Ya tadi malam kita lihat sendiri, problem perempuan dijawab dengan makan siang, problem stunting dijawab dengan makan siang. Kalau saya jelas, perintah agama itu jelas, hifdzun nafs, jaga keturunanmu. Itu bukan perintah pribadi, itu perintah negara, negara harus mengamankan keturunan, jadi sejak ibu hamil harus dibantu oleh pemerintah. Ada subsidi yang diberikan pemerintah kepada ibu hamil," ujar Cak Imin.
Dia mengatakan hamil merupakan pekerjaan paling berat dari segi fisik, kesehatan hingga makanan. Dia mengatakan negara wajib memperhatikan ibu hamil.
"Saya kapan hari itu ketemu ibu-ibu di Bekasi, saya bilang bu salah satu program saya adalah subsidi untuk ibu hamil. Jadi menurut ibu-ibu gimana? 'Nggak mau' katanya, udah kapok hamil katanya, sudah agak tua-tua. Jadi hamil itu lelah kan, memang hamil itu pekerjaan yang paling berat. Dari segi fisik, kesehatan, makanan, konsumsinya harus disiapkan, karena itu wajib negara memperhatikan ibu-ibu hamil kalau mau generasinya terbebas dari stunting," tuturnya.
Baca Juga:
Cak Imin Sebut Kehadiran Paus Jadi Pengingat Pembangunan Berkeadilan
Kemudian, Cak Imin mengatakan makan siang gratis untuk anak sekolah bukan mengatasi stunting melainkan sebuah hiburan. Dia menyebut anggaran pengeluaran pemberian makan siang gratis diperkirakan mencapai Rp 450 triliun dalam setahun.
"Lah kalau makan siang untuk anak sekolah, bukan stunting namanya, itu hiburan. Dan perlu tahu nggak, kasih tau nggak, itu kalau mau dihitung riil minimal, 1 tahun itu Rp 450 triliun," ujarnya.
"Untuk makan siang?" tanya pembawa acara.