WahanaNews.co, Jakarta - Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkomitmen untuk memantau 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) ibu hamil.
Ganjar mengatakan hal itu sebagai salah satu upaya untuk mencegah stunting atau kasus gagal tumbuh pada anak.
Baca Juga:
Korupsi Proyek Perkeretaapian, Anggota Pokja di Purwokerto Terima Sejumlah Uang
Hal itu disampaikan Ganjar saat berkunjung ke kantor Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/12/2023).
Maka, Ganjar pun mendorong program unggulan satu desa satu fasilitas kesehatan satu tenaga kesehatan.
"Itu mesti kami wujudkan, sehingga mereka bisa ditangani mulai ibu mengandung sampai mereka melahirkan. 1000 hari pertama itu waktu atau golden time yang betul-betul harus diurus," kata Ganjar.
Baca Juga:
Survei Indikator Politik Unggulkan Elektabilitas Luthfi-Yasin di Pilgub Jawa Tengah
Ganjar menuturkan pendataan dari seluruh usia kehamilan dari waktu ke waktu sangat penting dilakukan.
"Kalau tidak ada masalah, jalan. Kalau ada masalah kami tandai," paparnya.
Kemudian, dia pun menyinggung program 5NG (JateNG GayeNG NginceNG WoNG MeteNG). Program itu dimulai pada 2016, ketika Ganjar masih menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Diketahui, nama yang digunakan tersebut memiliki arti Jawa Tengah dengan slogannya 'Jateng Gayeng', yakni ingin mengurangi kematian ibu dan bayi dengan 'nginceng wong meteng', yang memiliki arti 'mengintip/memantau orang hamil'.
"Ini mengintip orang hamil, mengintip dalam arti perhatian khusus pada ibu hamil, sehingga gizinya harus cukup," paparnya.
Lebih lanjut, Ganjar berkomitmen mendorong one student, one client untuk bisa mendampingi ibu hamil agar mencegah stunting.
Hal itu, kata dia, sebagai upaya pemerintah menurunkan stunting sampai mencapai target 14% di 2024.
"One student, one client, untuk bisa mendampingi, sehingga bisa kita cegah. Jadi, sebenarnya ada banyak cara dan keterlibatan banyak orang untuk bisa membantu," tuturnya.
[Redaktur: Sandy]