WahanaNews.co, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengungkapkan tiga poin penting setelah pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlangsung di Istana Bogor pada Senin sore, 2 Oktober 2023.
Pertama, Herzaky menyebut bahwa pertemuan tersebut melibatkan dua tokoh utama yang pernah dan saat ini memimpin negara.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Presiden Jokowi yang menjabat sebagai Presiden ke-7 RI dan SBY yang pernah menjabat sebagai Presiden RI ke-6.
"Sudah cukup lama sejak mereka berbicara secara pribadi, dan pertemuan ini memberikan kesempatan untuk berdiskusi mengenai isu-isu terkini dan berbagi pengalaman sebagai pemimpin bangsa dan negarawan," ujarnya, melansir Tempo, (4/10/2023).
Kedua, Herzaky menyatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh sepakat mengenai suksesi pemilu tahun 2024 dengan peran masing-masing.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Pemilu tersebut akan diadakan secara serentak dengan prinsip kejujuran, keadilan, dan ketertiban.
"Bapak Joko Widodo, yang saat ini menjabat sebagai Presiden, dan Bapak SBY, yang pernah memimpin negara ini, berkomitmen untuk memastikan pelaksanaan pemilu yang adil dan aman," katanya.
Ketiga, kata dia, SBY menjelaskan narasi Demokrat ihwal Perubahan yang selama ini terus digaungkan ke publik. Di mana peninggalan yang baik dari pemerintahan dan presiden sebelumnya dapat dilanjutkan. Sedangkan program pemerintah yang belum optimal diperbaiki.