"Saya percaya sama Tuhan. Bapak percaya sama Tuhan atau sama Covid-19?" ucapnya.
Dharma Pongrekun menyebut kecerdasan buatan (AI) sebagai alat mata-mata ketika membahas kemandirian internet bagi Indonesia.
Baca Juga:
Pram-Rano Menang Pilkada Jakarta 2024, PSI-PPP Ucapkan Selamat
Menurutnya, internet di Indonesia selama ini belum mandiri, yang ditandai dengan banyaknya kebocoran data yang terjadi.
Ia berpendapat bahwa meskipun globalisasi menciptakan dunia yang tanpa batas, penggunaan internet harus tetap dibatasi. Kemudian, Dharma menyinggung penggunaan AI.
"Makanya dibilang artificial intelligence, artinya apa? Alat intelijen, alat mematai-matai tanpa kita sadari, dosa kita ada semua di gadget," ujar Dharma.
Baca Juga:
PDIP Pecat Effendi Simbolon, Jokowi Angkat Suara
Meskipun begitu, mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang ia maksud dengan pembatasan internet, begitu pula dengan konsep kemandirian internet yang ia usulkan.
Dharma juga menyatakan dukungannya kepada Pramono Anung, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, sebagai calon presiden.
Hal ini ia ungkapkan ketika menjawab pertanyaan Pramono mengenai kemandirian internet.