"Memang ada salah hitung. Beliau sudah membayar sekitar total Rp582.150.000. Nah, tapi kan hotel di Makkah itu mengalami kenaikan saat malam (terakhir) 10 Ramadan," ungkap Andik dikutip Detik.
Andik menyebut hotel bintang lima yang awalnya dipesan mengalami kenaikan harga hingga Rp1,5 miliar per 8 hari. Padahal, keluarga Mufti berencana menginap selama 10 hari.
Baca Juga:
Dear Traveler! Ini Tips dari Pilot Bagi Kamu yang Takut Terbang
"Akhirnya aku pindahin di hotelnya yang setara itu, yang setara di sebelahnya, Hilton Suites per malamnya itu Rp64 juta sampai Rp80 jutaan, tapi beliau tetap mau di Dar Tawhid, travel umrah kan biasanya yang ini nggak bisa, biasanya kan di hotel yang setara," imbuhnya.
Andik mengaku tak bermaksud menginapkan jemaahnya hanya sehari hingga disebut diusir. Andik mengatakan hanya ingin memastikan apakah Mufti sekeluarga berkenan di hotel tersebut.
"Padahal hotel pertama yang katanya beliau itu cuma sehari, bukan sehari, aku mau lihat beliau berkenan enggak di sini, walaupun itu sama mewahnya, ternyata beliau enggak berkenan, dan beliaunya marah," imbuhnya.
Baca Juga:
4 Tips Bagi Traveling yang Minim Budget
Sementara jika di hotel tujuan awal, Andik menyebut ada kekurangan dari pembayaran yang dilakukan Mufti hingga Rp955 juta. Andik mengakui sempat menahan keberangkatan Mufti karena perbedaan harga tersebut, namun Mufti tetap meminta berangkat.
"Kan sudah perjalanan ke Juanda, aku bilang 'Jangan berangkat dulu gus, masih kurang, nanti bahaya kalau ada harganya tinggi dan di Makkah ada apa-apa, ini harus clear dulu kurang pembayaran Rp955 juta'. Karena kan ada lonjakan harga di 10 hari terakhir Ramadan karena orang seluruh dunia ngumpul," beber Andik.
"Apalagi sama beliau diubah Makkah 10 hari, sisanya di Madinah sama di Al Ula," tambahnya.