Kendati demikian, Habiburokhman menegaskan, reshuffle adalah hak prerogatif Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, ia mengaku tidak masalah jika Presiden Jokowi melakukan reshuffle.
Baca Juga:
Bakal ada Reshuffle, Jokowi Disarankan Angkat Relawan jadi Menteri
"Terkait isu reshuffle kabinet, perlu kami sampaikan bahwa secara resmi maupun tidak resmi, kami belum mendengar apapun soal wacana tersebut," katanya.
"Kami perlu sampaikan bahwa yang namanya reshuffle itu hak prerogatif Presiden," sambungnya.
"Kalau digunakan hak tersebut, kami tidak ada masalah, welcome," tandasnya.
Baca Juga:
Demokrat Beberkan 3 Poin dari Pertemuan SBY-Jokowi di Istana Bogor
"Kalau tidak digunakan, ya kami monggo-monggo (silakan) saja," ujarnya, dalam tayangan video di kanal YouTube, Jumat (10/9/2021).
Lebih lanjut, Habiburokhman menekankan bahwa kini Partai Gerindra tengah berkonsentrasi dalam menyukseskan dua menterinya di Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
"Sejauh ini Partai Gerindra lebih memilih berkonsentrasi menyukseskan dua menteri kami di Kabinet, yaitu Pak Prabowo dan Pak Sandi," katanya.