Gibran kemudian menjelaskan riwayat kerjanya di Surakarta, tempat yang dipimpinnya, dan dalam penjelasannya tersebut, ia menyentil mengenai tanggung jawab Ganjar sebagai gubernur pada saat itu.
"Sebenarnya SMK tuh bukan ranahnya wali kota sih, tetapi ranahnya gubernur. Tapi karena ya keadaannya kurang baik, kami memberanikan diri. Mohon maaf, komputernya masih jadul, atau alat-alatnya itu masih sangat tidak terupdate. Ini kita update semuanya," ungkap putra sulung Presiden Joko Widodo itu.
Baca Juga:
Dorong IKN Mandiri Energi, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Transfer Teknologi Hidro dari Tajikistan
Ia kemudian mengungkit pembentukan konsorsium dengan menggandeng beberapa perusahaan besar guna mengawal perbaikan SMK agar sejalan dengan perkembangan dunia industri.
Beberapa fasilitas di SMK pun diganti dengan piranti terbaru. Ia juga mengeklaim, kurikulum SMK disesuaikan dengan memperhatikan masukan pelaku industri.
"Jadi anak-anak apa yang dipelajari di sekolah itu benar-benar bisa terpakai di dunia kerja, entah itu komputer, mesin CNC, kemarin kami banyak yang kami perbarui. Gurunya juga kami upgrade," ucap dia.
Baca Juga:
Arnod Sihite Dorong INKOP TKBM Jadi Soko Guru Ekonomi Kerakyatan
Ganjar mengaku tak masalah dengan sentilan Gibran.
"(Fasilitas) jadul saja bisa menghasilkan tenaga kerja siap pakai ya. Apalagi modern," kata dia.
Di sisi lain, Ganjar pun menyampaikan apresiasinya terkait sumbangsih Gibran dalam konsorsium yang dibuat bersama untuk meremajakan sejumlah fasilitas SMK di Surakarta.