WahanaNews.co | Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan, koalisi Gerindra-PKB terancam bubar jika partai berlambang kepala Burung Garuda itu merapat ke PDI-P.
Pasalnya, PKB memasang target optimal untuk mengusung Muhaimin Iskandar sebagai kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga:
Soal Realisasi Program Rp100 Juta Per RW, Politisi PKB Beri Pemahaman Lewat Reses
"Kemungkinan bersatunya Gerindra dan PDI-P masih sangat terbuka. Apalagi deklarasi koalisi Gerindra-PKB belum menetapkan nama Cawapres. Artinya, ruang negosiasi masih terbuka," kata Umam pada wartawan, Selasa (6/9/2022).
Ia menuturkan, PKB semestinya bisa mengantisipasi situasi semacam ini dengan mengunci posisi calon wakil presiden saat mendeklarasikan koalisi.
Dengan begitu, Umam melihat deklarasi tersebut sama halnya dengan memberi cek kosong.
Baca Juga:
Pemprov DKI Gelar Pemutihan Pajak hingga 31 Desember 2025, Ini Syarat dan Cara Bayarnya
"Bargaining position-nya dihadapan mitra koalisi rendah dan tidak setara. Ibarat membeli kucing dalam karung, dengan skema koalisi yang ada saat ini, PKB harus siap hati untuk kecewa," jelas dia.
Membuka ruang negosiasi duet Prabowo-Puan