Sampel survei mencakup 1.220 responden dengan margin of error sekitar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei mencakup seluruh 34 provinsi di Indonesia secara proporsional, berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, dengan stratifikasi survei yang mempertimbangkan proporsi jenis kelamin pemilih.
Baca Juga:
Lompatan Besar, 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Raih Kepuasan Publik 80,9 Persen
Metode sampling ini didesain untuk merepresentasikan seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka, menggunakan teknologi aplikasi, terhadap responden yang telah dipilih secara acak.
Setiap pewawancara bertanggung jawab untuk mewawancarai 10 responden di setiap desa atau kelurahan terpilih.
Baca Juga:
Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Terus Menguat di Akhir Tahun
"Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur kekuatan dan tren elektoral capres, cawapres, dan partai politik mendekati masa pemilihan, serta mengukur efek sosialisasi pada masa kampanye dan debat sebagai salah satu tahapan pilpres terhadap elektoral kandidat. Selain itu survei ini untuk mengukur potensi pilpres berlangsung satu atau dua putaran," ujar Hanta Yuda AR, melansir CNBC Indonesia, Minggu (21/1/2024).
Hasil survei simulasi surat suara tiga pasangan capres dan cawapres menunjukkan Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 46,7%.
Disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 26,9% dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas 20,6%.