Dari sisi tren, Anies-Muhaimin mengalami sedikit kenaikan, yaitu 3,8%. Sedangkan Prabowo-Gibran mengalami kenaikan sangat tipis sebesar 1,5%.
Sedangkan Ganjar-Mahfud masih mengalami penurunan hingga awal Januari 2024, di mana penurunan dari Desember 2023 ke Januari 2024, yakni 6,7%
Baca Juga:
Lompatan Besar, 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Raih Kepuasan Publik 80,9 Persen
"Tren yang dialami oleh ketiga pasangan capres dan cawapres membuat Prabowo-Gibran masih unggul dibanding dua kandidat lainnya. Sementara tren naik pasangan Anies-Muhaimin dan tren penurunan dari pasangan Ganjar-Mahfud, membuat pasangan Anies-Muhaimin menyalip ke posisi kedua yang sebelumnya ditempati oleh pasangan Ganjar-Mahfud," kata Hanta.
"Melihat pergerakan tren elektabilitas capres dan cawapres terbaru, baik dua maupun satu putaran sama-sama memiliki peluang. Hal tersebut dikarenakan belum adanya kandidat yang mampu menembus angka 50%," lanjutnya.
Menurut dia, pasangan Prabowo-Gibran yang mengalami tren kenaikan signifikan sejak November hingga Desember 2023, namun hanya mengalami tren kenaikan yang tipis cenderung stagnan pada Januari 2024, sehingga elektabilitas saat ini di angka 46,7%.
Baca Juga:
Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Terus Menguat di Akhir Tahun
Sementara itu, jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran, maka dapat dipastikan pasangan Prabowo-Gibran melaju ke putaran kedua.
Sedangkan penantang Prabowo-Gibran pada putaran kedua akan menjadi kontestasi antara pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.
"Melihat tren saat ini, potensi besar yang menantang Prabowo-Gibran di putaran kedua ialah pasangan Anies-Muhaimin," ujar Hanta.