Menurutnya, publik yang menyatakan setuju atau sangat setuju sebesar 12,5 persen, sementara publik yang menyatakan sangat tidak setuju atau tidak setuju sebesar 77,8 persen, dan 9,7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Bila dilihat dari segmen pendidikan, Ade menerangkan, semakin rendah pendidikan maka semakin tinggi pro syariat Islam.
Baca Juga:
Gus Ipul Sebut Pilpres 2024 Satu Putaran Hemat Anggaran hingga Hindari Resiko Perpecahan
"Pendidikan tamat SD ke bawah yang pro syariat Islam sebesar 13,8 persen. Pendidikan tamat SMP ke bawah yang pro syariat Islam sebesar 17,1 persen. Pendidikan tamat SMA ke bawah yang pro syariat Islam sebesar 9,1 persen," kata Ade.
"Pendidikan D3 ke atas yang pro syariat Islam sebesar 8,6 persen. Di pendidikan bawah atau tamat SD dan SMP ke bawah pro syariat Islam paling tinggi," imbuhnya.
Pro Syariat Islam Merapat ke PKS dan PPP
Baca Juga:
2 Tersangka Bentrokan di Bitung Kembali Ditangkap Polda
Ade menerangkan dalam survei itu ditemukan pula dua parpol yang unggul di populasi pro syariat Islam yakni PKS dan PPP.
Berdasarkan temuan pihaknya, PKS di populasi pro syariat Islam mendapatkan dukungan sebesar 18 persen, sedangkan PPP mendapatkan dukungan 14 persen.
Selain dua parpol itu, ada juga PKB yang mendapatkan dukungan di populasi pro syariat Islam sebesar 10,2 persen, kemudian PAN yang mendapatkan dukungan 8 persen, dan Gerindra yang mendapatkan dukungan 8 persen.