WahanaNews.co | Ada politikus yang memanfaatkan penahanan pentolan
Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab untuk ambil kesempatan alias mengail di
air keruh. Bahkan, mereka sudah memanfaatkan kasus ini untuk kepentingan
pribadi. Hal itu disampaikan Mantan Kepala Badan Intelijen Negara, AM
Hendropriyono.
Baca Juga:
Polisi Semburkan Gas Air Mata, Massa Pendukung Rizieq Kocar Kacir
"Jangan sampai manuver-manuver mereka yang menyesatkan itu,
memperbudak pikiran kalian terutama dari generasi muda," kata Hendropriyono
dikutip dari Instagram pada Selasa, 15 Desember 2020.
Menurut dia, ditangkapnya Habib Rizieq Shihab menjadi
momentum bagi segenap komponen bangsa khususnya anak-anak muda agar segera
sadar dan kembali kepada diri sendiri. Jangan mau terus dipengaruhi untuk
berbuat syirik.
"Jangan kau dengar lagi pidato yang berkobar-kobar, ceramah
atau dakwah yang menghasut dan menyebarkan berita bohong yang simpang siur,"
ujarnya.
Baca Juga:
Pengacara Rizieq: Peringatan Nuzulul Quran di Rutan Bukan Acara Heboh
Ia mengatakan, apabila para politikus berteriak membakar
hati anak muda seolah-olah membelanya, padahal mereka hanya mau menunggangi
untuk keperluan politiknya atau nafsu pribadinya.
"Anak-anakku generasi penerus bangsa Indonesia, pulanglah
kamu ke lubuk hatimu masing-masing. Tinggal dan beribadahlah di rumah untuk
menghindari penyakit COVID-19 yang sangat berbahaya ini, yang bisa merenggut
nyawamu atau orang-orang yang kamu cintai sewaktu-waktu," kata dia.
Ada sejumlah anggota DPR yang ingin menjadi jaminan untuk
mengajukan permohonan penangguhan penahanan Habib Rizieq Shihab. Kini, Habib
Rizieq ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya.
Habib Rizieq Shihab ditahan usai menjalani pemeriksaan oleh
penyidik Polda Metro Jaya pada Sabtu, 12 Desember 2020. Habib Rizieq menjalani
pemeriksaan kurang lebih 14 jam dengan dicecar 84 pertanyaan.
Dalam kasus ini, ada enam orang yang jadi tersangka. Mereka
adalah Habib Rizieq, ketua panitia acara pernikahan putri Habib Rizieq, Haris
Ubaidillah; sekretaris panitia yaitu Ali Bin Alwi Alatas; penanggung jawab
keamanan acara yang juga Panglima Laskar FPI, Maman Suryadi; penanggung jawab
acara yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat FPI, Sobri Lubis; dan terakhir
adalah Kepala Seksi Acara, Habib Idrus. [dhn]