"Insya Allah, akan ada pencarian ketiga. Kami masih menunggu arahan dari Kapolda, dan sebelum itu, kami akan menggelar rapat koordinasi karena wilayah pencarian termasuk zona merah," jelasnya.
Latar Belakang Operasi dan Insiden Hilangnya Iptu Tomi
Baca Juga:
Anggota Pokja MRPB: Gubernur Papua Barat dan Jajarannya harus Meninjau Kembali izin, Diduga Dilanggar Perusahaan Kayu di Kabupaten Teluk Bintuni
Insiden hilangnya Iptu Tomi berawal dari operasi pengejaran terhadap kelompok OPM yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atas penyerangan pekerja jalan di Mayerga, Kabupaten Teluk Bintuni, pada tahun 2022.
Tim yang diterjunkan dalam operasi tersebut terdiri dari personel Brimob, TNI Yonif Kapuas 642 Teluk Bintuni, serta dua informan lokal yang memahami medan.
Saat operasi berlangsung, tim telah mencapai tepian sungai. Kanit Resmob Polres Teluk Bintuni yang berada di seberang memberikan kode tanda silang, mengisyaratkan bahwa arus sungai berbahaya dan banyak buaya, sehingga tidak boleh ada yang menyeberang.
Baca Juga:
Belum Kembali saat Menjaring Ikan, Timin (54 Tahun) Dicari Tim SAR Gabungan
Namun, Iptu Tomi tetap menyeberang dan tergelincir ke dalam sungai. Kanit Resmob yang melihat kejadian itu berusaha menolongnya dengan melompat ke sungai, namun ikut terseret arus.
Seorang anggota TNI juga berupaya membantu, tetapi tersangkut celananya di ranting sungai.
Setelah kejadian itu, tim yang tersisa di seberang melakukan penyisiran, sementara sebagian lainnya kembali ke lokasi basecamp untuk meminta bantuan tambahan.