WahanaNews.co | Napi tindak pidana terorisme, Imam Mulyana, kembali menghebohkan publik.
Imam ternyata menyimpan 35 kg bahan baku bom di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Densus 88 di Jakarta Barat
“IM mengakui bersama komplotannya saat itu menyimpan bahan baku TATP (peledak) sebanyak 35 Kg,” kata Kabagops Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, kepada wartawan, Senin (4/10/2021).
Lalu, siapa sebenarnya Imam Mulyana?
Dari data yang diperoleh media, Imam merupakan anggota Jamaah Asharut Daulah (JAD).
Baca Juga:
Min Aung Hlaing Tuduh Negara-Negara Dukung Konflik Myanmar dengan Pemasokan Senjata
Dia ditangkap pada 2017 lalu, bertepatan dengan kunjungan Presiden Jokowi di Festival Keraton Nusantarw (FKN) IX.
“Polri menangkap seorang terduga teroris di sekitar Bandara Cakrabhuwana, Kota Cirebon, Jawa Barat, tiga jam sebelum Presiden mendarat,” ujar Kombes Aswin.
Imam Mulyana merupakan warga asli Desa Brujul Wetan, Jatiwangi, Majalengka.
Saat ditangkap, ditemukan tas berisi airsoft gun dan buku ajakan jihad.
Setelah ditangkap, Imam menjalani serangkaian pemeriksaan hingga diadili di pengadilan.
Kini, dia masih menjalani hukuman di Lapas Gunung Sindur.
Berkat program deradikalisasi Densus 88, Imam Mulyana saat ini sudah berikrar setia ke NKRI dan mengakui Pancasila.
Imam telah menyadari perbuatannya.
Kini, Imam bekerjasama dengan Densus 88 menemukan bahan baku bom 35 kg di kaki Gunung Ciremai.
Imam sendiri yang menunjukkan jalan menuju ke sana. [dhn]