“Pembubaran HTI kan sebenarnya bukan solusi tuntas, selama ideologinya tidak bisa dilarang, organisasi ini bisa berkamuflase dalam bentuk gerakan, narasi dan organisasi non formal. Secara narasi, kelompok ini saat ini lebih memilih menggunakan kata one ummah sebagai kamuflase khilafah, itulah sebenarnya strategi metamorfosa," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau agar orang tua dan masyarakat bisa membentengi keluarga dari ajaran organisasi HTI. Sebab, sampai sekarang belum ada aturan yang melarang ideologi yang disebarkan eks Anggota HTI untuk beredar di Masyarakat.
Baca Juga:
PBNU: Masyarakat Diingatkan tentang Ancaman Kelompok Radikal seperti HTI
“Sejak dulu Saya menegaskan pentingnya pelarangan aspek penyebaran ideologinya yang bertentangan dengan dasar negara. Selama ini belum dilakukan tugas kita tentu membentengi anak-anak muda dari virus ideologi HTI dalam berbagai bentuk nama organisasi dan kegiatan," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial acara ‘Metamorfoshow’ yang diduga digagas organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Acara itu disebut berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu, 17 Februari 2024 lalu.
Baca Juga:
BNPT Deteksi Gelagat Kebangkitan Organisasi Terlarang HTI
Kabar terkait acara itu salah satunya diunggah akun X @chanzyeolk.
Acara disebut berlangsung di Teater Tanah Airku, TMII. Dalam narasinya, acara itu diinisiasi HTI.
“Entah ini sudah yang kesekian kalinya kelompok berbahaya ini HTI lolos dalam menyelenggarakan kegiatan mereka. Berkedok dg "Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah" 1200 anak muda di cuci otaknya oleh mereka,” demikian akun itu seperti dikutip pada Jumat 23 Februari 2024.