WahanaNews.co | KH Drs Imam Addaruqutni MA, tokoh Muhammadiyah
pendukung Jokowi - KH Ma'ruf Amin, didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina, juga Majelis Tinggi, DPP
Partai Usaha Kecil Menengah (UKM).
Sekjen DPP Partai UKM, Syafrudin Budiman alias Gus
Din, meminta Imam untuk berjuang bersama demi umat dan masyarakat, serta
memperkuat komitmen kebangsaan.
Baca Juga:
Didorong Nyapres di 2024, LaNyalla Mattalitti: Terima Kasih, Partai UKM!
Mantan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ini dinilai memiliki pengalaman,
kelebihan, kapasitas, dan
kapabilitas mumpuni.
Di antaranya, putra
kelahiran Tulungagung ini pernah terpilih menjadi Anggota DPR RI periode
2004-2009, dan saat ini merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat
Partai Matahari Bangsa (PMB).
"Saya
diminta menjadi Pembina dan Majelis Tinggi di Partai UKM oleh adinda saya, Syafrudin Budiman. Saya bersedia kalau sebagai Dewan Pembina. Namun, kalau pengurus harian, saya sudah tak ada waktu. Cukup di pembina saja, bisa memberikan masukan dan pertimbangan,"
terang Imam Addaruqutni, saat
dihubungi, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga:
Partai UKM Dorong Ketua DPD RI Jadi Capres 2024
Menurut mantan Wakil Ketua Majelis Tabligh serta Lembaga
Hikmah dan Kebijakan Publik (LKHP) PP Muhammadiyah ini, dirinya saat ini lebih
aktif di kegiatan masjid dan dakwah.
Selain
itu, Imam
juga aktif sebagai dosen dan
Wakil Lektor di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta.
"Kemarin, saat Pilpres 2019, saya aktif sebagai Tim Kampanye Nasional (TKN)
Jokowi-Amin 01 di Bidang Keagamaan. Selain itu, bersama Eksponen Muda Muhammadiyah, menggalang dukungan untuk kemenangan
Jokowi-Amin," tukas Imam, yang juga mantan
Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini.
Katanya,
saat Pilpres 2019 di Sukoharjo, Jawa Tengah, bersama 5000-an orang yang tergabung dalam Eksponen
Muda Muhammadiyah dari seluruh Indonesia, ia melakukan
deklarasi mendukung Paslon Nomor Urut 01, Joko
Widodo (Jokowi) - Ma'ruf
Amin, di Gedung Lamin Etam, Sabtu (30/3/2019).
"Pada
acara deklarasi, Eksponen Muda Muhammadiyah bergerak untuk visi Jokowi-Amin
Indonesia maju. Kami menyatakan dukungan kepada Jokowi-Amin dipelopori oleh 34
Eksponen dari seluruh Indonesia,"
jelasnya.
Selaku deklarator nasional, Imam Addaruqutni menyampaikan enam maklumat dalam orasi kebangsaannya.
Antara lain, Eksponen
Muda Muhammadiyah menolak segala bentuk politisasi masjid. Walaupun, sejatinya, tidak ada larangan membahas tema politik di tempat
ibadah itu.
"Kami
menyatakan menolak segala bentuk hoaks, ujaran kebencian, dan narasi-narasi
yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Bahkan, Eksponen Muda Muhammadiyah
menolak khilafah dengan menegakkan Islam Wasathiyah yang setia pada Negara
Pancasila sebagai Darul Ahdi Wasy-Syahadah, yakni negara kesepakatan,"
jelasnya, panjang lebar.
Imam
juga mengapresiasi segala bentuk kerja-kerja pembangunan yang sudah dilakukan
oleh Pemerintahan Kabinet Kerja bagi kesejahteraan rakyat dan umat, yang
memiliki semangat sama dengan Muhammadiyah sebagai gerakan yang mengutamakan
kerja nyata daripada retorika.
"Hari
ini, pemerintahan Jokowi-Amin sudah berjalan satu tahun
lebih. Karena
itu, Partai UKM bisa ikut mendukung dan mengawal program
dan kinerja Presiden sampai 2024. Insya Allah, kita kawal bersama secara konstruktif," tegas Imam.
Sementara
itu, Sekjen DPP Partai UKM, Gus Din, mengaku sangat
respek dan merasa terhormat
ketika Imam mau diajak bergabung.
Menurutnya, Partai
UKM menjadi lebih kuat, solid, dan kompak
dengan masuknya Imam.
"Sebagai
seorang ulama, cendekiawan, dan intelektual Muslim, sosok Mas Imam adalah figur kader dan intelektual
organik yang memahami realitas masyarakat. Mas Imam
sangat peka akan problematika keadaan masyarakat dan bangsa saat ini melawan radikalisme
agama," ujar Gus Din.
Partai
UKM, lanjutnya, yang memiliki
basis garapan masyarakat pelaku UMKM, koperasi, dan pedagang pasar, serta komunitas lainnya, akan lebih terarah
dengan masukan dan arahan para senior seperti
sosok Imam Addaruqutni dan para Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan Dewan Pakar lainnya yang akan
menguatkan kelembagaan Partai UKM.
"Mas
Imam juga dikenal sosok moderat dan toleran dalam membangun komitmen kebangsaan
menuju pencerahan peradaban. Ia dikenal figur intelektual Muslim yang ahli tentang ideologi Pancasila dan kajian Islam modernis,"
pungkas Gus Din, yang juga berprofesi sebagai konsultan media. [dhn]