Melansir Associated Press, sebanyak 47.245 jiwa warga sipil
Afghanistan meninggal akibat perang.
Sementara, total ada 66 ribu tentara Afghanistan, 2.448
tentara Amerika, dan 1.144 pasukan NATO yang tewas selama perang 20 tahun itu.
Baca Juga:
Trump Gegerkan Dunia dengan Ambisi Rebut Pangkalan Bagram Afghanistan
Di sisi lain, sejumlah 51.191 pasukan Taliban tewas dalam
Perang Afghanistan. Angka-angka korban tewas itu belum menghitung petugas palang
merah hingga jurnalis asing.
Amerika pun menghabiskan 2 triliun dollar AS untuk Perang
Afghanistan dan Perang Irak. Namun, Amerika masih berutang untuk membiayai
perang dan berbagai kewajiban lain bagi tentara veteran Afghanistan dan Irak.
Jusuf Kalla menyebut, ini semua bermula pada 2001 saat
Amerika menggaungkan perang terhadap teror.
Baca Juga:
Menyelisik Pola Pikir Pemimpin Taliban Usai 2 Tahun Kuasai Afghanistan
"Pada 2001, Amerika menyerang Afghanistan, utamanya Taliban,
karena mereka menyembunyikan Osama bin Laden," ujar JK.
Sementara itu, setelah Amerika Serikat pergi, sebagian warga
Afghanistan harus merasakan ketakutan akibat trauma pada Taliban.
"Taliban pernah memerintah pada 1996 sampai 2001. Itu mereka
sangat keras, sangat otoriter. Sehingga, saya kira rakyat Afghanistan sangat trauma
dengan pemerintahan itu," kata Jusuf Kalla.