“Hasil visum sampai sekarang belum keluar. Tolong dong tanyakan itu. Masa hasil visum belum keluar sudah lima hari,” ujar Yusna.
“Pasti (hasil visum) enggak mau diserahkan sama pihak rumah sakit. Tolong saya, tolong,” lanjut dia curiga.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Pembunuhan Sadis di Penjaringan, Kepala Korban Dibuang ke Sela Tembok
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasie) Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, hasil visum yang sudah dijalani korban nantinya akan menjadi barang bukti untuk penyelidikan.
"Untuk pemukulan sudah divisum, itu menjadi barang bukti. Ini masih didalami oleh penyidik. Nanti itu (hasil) yang memeriksa jelas saksi ahli yang menerangkan," kata Nurma.
Diberitakan sebelumnya, korban FB dan terduga pelaku RC merupakan peserta bimbingan belajar di PTIK untuk calon pendaftar taruna di Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca Juga:
Kasus Ronald Tannur, MA Bentuk Tim Pemeriksa Mengklarifikasi Majelis Kasasi
FB, kata Yusna, mengaku dianiaya setelah dituduh menyembunyikan topi milik RC.
“Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK," kata Yusna di Polda Metro Jaya, Selasa (15/11/2022), dilansir dari Tribunnews.
Saat pemukulan terjadi terhadap anaknya, Yusna mengatakan, pelatih tidak melerai dan hanya diam saja meski FB dipukuli RC di lapangan dan parkiran PTIK.