Sebab, kata dia, Prabowo tidak terlihat menghadiri acara pelantikan di Istana Negara Jakarta pagi tadi.
Duga reshuffle Menkumham agar Golkar dan PKB bisa dikendalikan Jokowi
Baca Juga:
Anggaran PUPR Cs Dibabat di Tahun I Prabowo, Sri Mulyani Ungkap Alasannya
Lebih lanjut, Djarot menduga penggantian Menkumham dilakukan agar Partai Golkar dan PKB berada di bawah kendali Jokowi.
Hal itu lantaran Kemenkumhan memiliki wewenang untuk mengesahkan susunan kepengurusan partai politik di tingkat pusat.
"(Jokowi) mengontrol ya. Karena sebelum 20 Oktober hampir semua partai mengadakan pemilihan kepengurusan tingkat pusat. Ada Muktamar, Munas, Nasdem juga, PAN juga. Artinya, kami menduga pasti ada kaitannya dengan persoalan seperti itu," kata Djarot.
Baca Juga:
Jokowi Lantik 3 Menteri dan 1 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju Sisa Masa Jabatan Periode Tahun 2019-2024
Presiden Jokowi melantik sejumlah menteri dan wakil menteri baru di Kabinet Indonesia Maju dalam sisa masa jabatan periode tahun 2019-2024 di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/8).
Selain jajaran menteri dan wakilnya, Jokowi juga mengangkat sejumlah kepala lembaga baru, termasuk lembaga yang baru dibentuk yaitu Badan Gizi Nasional.
Mereka yakni, Menkumham Supratman Andi Agtas mengganti Yasonna dari PDIP. Menteri Investasi/BKPM Rosan Roeslani menggantikan Bahlil Lahadalia, keduanya dari tim pemenangan Prabowo. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menggantikan Arifin Tasrif, profesional.