Saat itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sedang menghampiri seorang penumpang yang duduk di kursi roda.
Dalam proses peliputan, para jurnalis menjaga jarak yang wajar saat mengambil gambar.
Baca Juga:
Pukul Jurnalis di Stasiun Tawang Semarang, Ipda E Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Namun, situasi berubah tegang ketika salah satu ajudan Kapolri meminta mereka untuk mundur dengan cara yang kasar.
Tak hanya menginstruksikan mundur, ajudan tersebut juga mendorong jurnalis dan tim humas yang berada di lokasi.
Seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, mencoba menghindari konflik dengan berpindah ke area peron.
Baca Juga:
Kapolri Tegaskan Pelaku Pemukulan Jurnalis Bukan Ajudannya, Siap Tindak Tegas
Namun, ajudan tersebut justru mengejar Makna dan melakukan tindakan kekerasan dengan memukul kepalanya menggunakan tangan.
Tak berhenti di situ, ajudan itu juga melontarkan ancaman kepada para jurnalis yang berada di lokasi. Dengan nada tinggi dan agresif, ia berkata, "Kalian pers, saya tempeleng satu-satu."
Beberapa jurnalis lain juga melaporkan mengalami intimidasi verbal dan kontak fisik, termasuk dorongan kasar.