WahanaNews.co | Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer membuka kemungkinan perbedaan pilihan dengan Presiden Joko Widodo soal calon presiden pada Pemilu 2024.
Noel, sapaan Immanuel, menyebut tak masalah jika sosok yang didukung Joman ternyata berbeda dengan pilihan Jokowi. Alasannya, setiap orang berhak menentukan pilihan politiknya masing-masing.
Baca Juga:
PKS Buka Peluang Usung Anies Baswedan di Pilkada DKI Jika Kalah Pilpres
"Apa model kayak saya gini beda dengan Pak Jokowi? Enggak mungkin. Kalau pun beda, ya itu hak konstitusi saya, hak demokrasi saya, sama kayak waktu itu banyak kontestasi saya memilih pak Jokowi, masa harus dilarang sih?" sebut Noel di Nasdem Tower, Jakarta, melansir Kompas.com, Rabu (15/2/2023).
Noel mengakui bahwa keputusan Joman terkait dukungan pada Pilpres 2024, tidak didiskusikan lebih dahulu dengan Jokowi.
Ia meyakini, Jokowi pun tidak akan memberikan dukungan kepada sosok tertentu untuk menjadi presiden pada Pilpres 2024.
Baca Juga:
Habiburokhman Tuding Balik Mahfud MD Terkait Wacana Penunjukan Gubernur Jakarta
Menurut Noel, Jokowi adalah sosok negarawan dan pemimpin yang begitu sibuk dengan tugas-tugasnya sebagai presiden, sehingga tak mungkin ikut ambil pusing soal pencalonan presiden.
"Jokowi itu, presiden kita itu tugasnya sudah jelas, tugas-tugas kebangsaannya bagaimana bangsa ini lebih maju, bekerja dengan Indonesia-sentrisnya, kemudian dengan nawacitanya, enggak mungkin lah dia kerja-kerja begini," kata Noel.
Untuk diketahui, Joman berencana mengumumkan sosok yang mereka dukung sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024 pada Rabu (14/2/2023).
Noel belum mau mengungkapkan sosok yang bakal mendapatkan dukungan dari Joman, ia hanya menyebutkan kriteria sosok yang bakal didukung, yakni perempuan, berlatar belakang militer, dan mantan rektor.
Ia juga tidak memungkiri bahwa sosok yang akan didukung adalah tokoh yang selama ini sudah beredar di berbagai survei, yakni Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Itu kan kader-kader bangsa ya, ini kan orang-orang berkualitas semua ini, tapi memang di antara semua saya pasti memilih salah satu, enggak mungkin tiga-tiganya kan," ujar Noel.
Adapun Noel berkunjung ke Nasdem Tower pada Selasa 14 Februari untuk bertemu pengurus Nasdem yang disebutnya sebagai kawan lama, antara lain Wakil Ketua Umum Ahmad Ali dan Ketua DPP Willy Aditya.
Noel mengaku pertemuan hari ini tidak membahas arah dukungan untuk Pilpres 2024, ia juga mengaku tidak 'digoda' oleh Nasdem untuk mendukung Anies, bakal calon presiden yang diusung oleh Nasdem.
Ia meminta agar pertemuannya dengan Nasdem tidak diasumsikan bahwa ia akan mendukung Anies sebagai calon presiden setelah membubarkan GP Mania pada pekan lalu.
"Nasdem tidak pernah bicarakan soal hal-hal yang sangat politis, apalagi saya gitu ya, mentang-mentang (GP Mania) bubar langsung diambil, 'ayo kita dukung Anies', enggak ada. Enggak sepicik itulah berpikirnya Nasdem," kata Noel.
Selain menjabat sebagai Ketua Umum Joman, Noel juga pernah mendirikan GP Mania, organisasi relawan pendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk maju pada Pilpres 2024.
Noel telah membubarkan organisasi tersebut pekan lalu dan menarik dukungannya pada Ganjar Pranowo lantaran politikus PDI-P itu dianggap miskin gagasan.
Noel juga menilai belum ada kejelasan Ganjar akan mencalonkan diri sebagai capres ataukah tidak di Pilpres 2024.
Pasalnya, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi atau deklarasi dari Ganjar yang menyatakan bahwa dirinya resmi mencalonkan diri.
"Kita tidak tahu apakah Ganjar benar mau nyapres atau tidak," ujar Noel, Kamis (9/2/2023).
Sementara itu, Anies adalah satu-satunya bakal calon presiden yang telah mengantongi tiket untuk berlaga pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu telah mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera yang perolehan suara ketiganya telah melampaui ambang batas pencalonan presiden. [eta/kompas.com]