"Dalam kesempatan itu juga Presiden Jokowi membantah opini yang ditiupkan bahwa Pak Jokowi akan mengambil alih PDIP atau Golkar. Jadi saya berkeyakinan Presiden Jokowi tidak akan serakah dan haus kekuasaan seperti yang diopinikan negatif oleh pihak-pihak yang iri dan tidak suka dengan Pak Jokowi," ujar dia.
Silfester menilai, jika Jokowi nantinya menerima pinangan partai untuk bergabung, akan merendahkan kenegarawanan Jokowi. Dia pun mendorong Jokowi maju menjadi Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), alih-alih menjadi ketum parpol.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Dan apabila Pak Jokowi menerima pinangan partai-partai tersebut, maka isu negatif yang diembuskan oleh beberapa pihak terbukti benar dan pastinya akan mendegradasi kenegarawanan Presiden Jokowi yang diakui seluruh bangsa kita dan seluruh dunia," kata Silfester.
Sebelumnya, Ketum Projo Budi Arie Setiadi menganggap wajar ketika PAN dan Partai Golkar siap menerima Jokowi seandainya sudah tidak diterima PDIP. Dia pun menyebut Jokowi terlalu muda untuk pensiun setelah menjadi presiden.
"Banyaknya tawaran dari berbagai partai politik untuk bergabung adalah bentuk apresiasi terhadap kiprah Jokowi dalam panggung politik Indonesia," kata Budi Arie, Minggu (12/5/2024).
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Budi Arie menyebutkan kepemimpinan Jokowi selama 10 tahun juga dicintai oleh rakyat. Menurutnya, wajar ketika partai-partai pun ingin meminang Jokowi.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.