WAHANANEWS.CO, Tangerang - Penolakan pendampingan oleh Polsek Cinangka, Banten, dalam kasus penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak menjadi sorotan publik.
Rizky Agam S, anak korban yang tewas dalam insiden tersebut, menyampaikan kekecewaannya atas sikap polisi yang tidak bersedia mendampinginya saat melacak kendaraan sang ayah.
Baca Juga:
Hampir 1 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek, Puncak Mudik Diprediksi 28 Maret
"Ini berat untuk dibicarakan. Kami sudah meminta bantuan ke Polsek Cinangka, padahal mobil yang kami cari hanya berjarak sekitar 200 meter dari sana," ungkap Rizky di TPU Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis malam (2/1/2025).
Rizky menuturkan bahwa permintaan pendampingan itu diajukan karena ia mengetahui pelaku membawa senjata api. Namun, polisi tetap menolak dengan alasan keselamatan.
"Petugas piket sudah menghubungi Kapolsek Cinangka, tapi tetap saja mereka menolak menemani kami mengambil mobil itu," jelasnya.
Baca Juga:
Arus Mudik di Tol Trans Sumatra Melonjak, 99 Ribu Kendaraan Melintas dalam Sehari
Akibatnya, terjadi penembakan yang menyebabkan ayah Rizky, Ilyas Abdurrahman (48), tewas, dan seorang lainnya, R (59), terluka di bagian tangan.
Polisi Bantah Menolak Pendampingan
Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah tuduhan bahwa pihaknya menolak mendampingi korban. Ia menjelaskan bahwa mereka tidak gegabah demi keselamatan anggota dan korban.