WahanaNews.co | Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang baru, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, menyatakan bahwa tugas TNI di Papua bukanlah untuk berperang.
"Saya sudah sampaikan kepada pasukan yang melaksanakan tugas, bahwa tugas di Papua bukan untuk melakukan operasi perang," ucap Dudung saat berkunjung ke Papua, Selasa (23/11/2021).
Baca Juga:
Marsda TNI Deni Hasoloan, Adik Jenderal Maruli Simanjuntak yang Kini Menjabat Pangkoopsud II
Namun, kehadiran TNI untuk membantu Polri dan pemerintah daerah untuk memulihkan jalur perekonomian, serta memulihkan situasi keamanan.
"Saya juga sampaikan, jangan berpikiran bahwa KKB itu adalah musuh. Mereka (KKB) adalah saudara kita yang belum paham tentang Indonesia," jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini masih ada prajuritnya yang belum paham, sehingga jangan sampai dalam melaksanakan tugas berpikiran untuk membunuh KKB.
Baca Juga:
KSAD Maruli: Tak Ada 'Perang Bintang' dalam Pilgub Jateng 2024
"Harusnya (KKB) dirangkul, diberikan pemahaman, sehingga untuk bersama bergabung membangun Papua," katanya.
Dudung juga menegaskan, usai dilantik jadi KSAD dirinya bakal memprioritaskan daerah operasi di Papua.
"Saya sudah niat, usai dilantik jadi KSAD, prioritas pertama akan melihat daerah operasi, Timika maupun daerah Papua lainya. Saya ingin melihat anak-anak saya, bagaimana kesulitan mereka di lapangan," ujar Dudung.
Dalam melaksanakan tugas, ia tidak ingin prajuritnya melaksanakan tugas sendirian.
Artinya, prajurit jangan mengalami kesulitan di lapangan. Ia berjanji akan memberikan sepenuhnya, sarana dan prasarana yang memadai.
Prioritaskan Kesejahteraan Prajurit
Dudung juga akan memprioritaskan kesejahteraan prajurit di Papua. Misalnya menjadikan satuan di Papua tidak akan kesulitan mendapatkan perumahan maupun kesejahteraan lainnya.
"Kami tahu Papua itu kebutuhan hidup cukup mahal. Sehingga, jangan sampai prajurit terlalu banyak berpikir masalah sarana dan prasarana. Nanti kita dukung," jelasnya.
Pesan Kepada Generasi Muda Papua
KSAD Dudung juga berpesan kepada perempuan dan milenial Papua untuk tak henti bekerja untuk perekonomian Papua, termasuk pertumbuhan ekonomi, sehingga masing-masing bisa mandiri.
"Mama Papua dan milenial harus dikawal untuk kejayaan Papua. Misalnya dengan cara TNI memprioritaskan pembinaan teritorial dengan bahan yang dibawa, termasuk bibit pertanian. Atau membantu masalah kesehatan dan pendidikan di pedalaman Papua," katanya.
Dengan begitu, Dudung yakin TNI bakal dicintai rakyat di Papua.
Ia juga mengajak semua pihak untuk memajukan bangsa dan negara.
"Termasuk TNI juga harus lebih disayang rakyatnya, seperti Pak Presiden. Mari kita membangun bersama untuk tanah Papua. Kita cintai Papua, maka rakyat Papua akan mencintai kita semua," Dudung berujar. [rin]