WahanaNews.co | Staf Ahli KSP Bidang Politik dan Keamanan Lenis Kogoya menyarankan agar pemerintah mengedepankan pendekatan marga dalam menangani penyanderaan pilot susi air oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang dipimpin Egianus Kogoya.
”Kalau di sana ada Kogoya, berarti ya Kogoya tanggung jawab untuk cari dia dan bertemu. Kalau marga Wenda, ya Wenda cari lagi. Jadi, masing-masing tanggung jawab untuk koordinasi dan balik kepada keluarga masing-masing untuk mengamankan situasi keamanan di tanah Papua,” ujar Lenis Kogoya dikutip dari Kompas.id, Selasa (28/3/2023).
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
”Memang pola pikirnya Egianus ini, kan, memperjuangkan Papua merdeka, melepaskan dari NKRI. Pola pikirnya mereka. Kalau saya ini, bagaimana untuk merdeka dalam pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Nah, cuma visinya sama: kesejahteraan,” lanjutnya.
Menurut Lenis, marga Kogoya hingga saat ini masih berupaya melakukan pendekatan kekeluargaan dengan Egianus.
“Hal yang positif harus pendekatan, kalau negatif ya kita baku perang. Kita langkah positif dulu. Kalau mereka menyerang, ini seperti apa positif dan negatifnya. Sekarang pendekatan positif dulu dengan hati.“
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
Saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (27/3/2023), Lenis juga mengungkapkan, penyanderaan itu terjadi usai kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air PK-BVY saat mendarat di Lapangan Terbang Distrik Paro pada 7 Februari 2023 pukul 06.17 WIT.
Sebagai saudara satu marga, Lenis meminta agar Egianus dan masyarakat Papua tidak saling serang.
Menurutnya, lembaga adat wajib turun tangan, agar tidak saling serang dan saling bunuh.
”Mari kita bangun, karena sudah dikasih provinsi. Dari satu provinsi, dua provinsi, sekarang enam provinsi. Ngapain kita berantem, bunuh-bunuh orang terus? Kami akan, lembaga adat akan kejar mereka,” paparnya. [afs/eta]