“Kemudian daripada itu tidak ada kejelasan Karopenmas bahwa ini ada luka-luka sajam, ada luka memar, ada luka pukulan dan sebagainya. Ternyata kami temukan pundaknya ini sudah rusak, sudah tidak kokoh lagi beda dengan yang sebelah kiri,” ujar Komarudin.
“Engselnya (rahangnya) sudah berpindah, kemudian giginya sudah berantakan, kemudian di berbagai tempat (bagian tubuh) ada sayatan-sayatan," imbuhnya, menegaskan.
Baca Juga:
Dituding Tidak Profesional Tangani Kasus KM Cahaya Budi Makmur, Kapolres Sibolga Dilaporkan ke Propam
Atas dasar itu, Komarudin pun meminta dilakukan visum et repertum ulang dan otopsi ulang untuk mengetahui kepastian sebab-sebab kematian Brigadir J.
“Pertanyaan berikutnya adalah apakah dianiaya dulu atau disiksa dulu baru ditembak, atau ditembak dulu setelah jadi mayat baru disiksa, harus jelas,” ucapnya.
“Tetapi biasanya disiksa dulu atau dianiaya dulu, baru ditembak karena kalau sudah ditembak dia sudah mati untuk apa lagi disiksa atau dianiaya," tuturnya, menjelaskan. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.