Kehadiran TAI Anka menandai langkah besar Indonesia menuju era baru pertahanan yang lebih adaptif dan berteknologi tinggi.
Di tengah dinamika ancaman modern seperti pelanggaran wilayah udara dan perang hibrida, sistem drone tempur seperti Anka akan menjadi elemen kunci untuk memperkuat keunggulan intelijen, pengawasan, dan serangan presisi dari jarak jauh, tanpa risiko mengorbankan nyawa prajurit di garis depan.
Baca Juga:
Korea Selatan Ubah Haluan: Tinggalkan F-35B, Bangun Armada Drone Tempur di Atas Kapal Induk
4. CAIG Wing Loong II (China)
Alternatif murah dari MQ-9 ini membawa kekuatan besar dalam wujud hemat biaya. Dipersenjatai rudal HJ-10 dan bom presisi, Wing Loong II telah diuji dalam konflik di Timur Tengah.
Dengan harga Rp 16-80 miliar per unit, drone ini menyasar negara-negara Asia, Afrika, dan Timur Tengah sebagai mitra utama.
Baca Juga:
Militer Pakistan Dibombardir Drone Israel, Dunia Waspadai Koalisi Baru
5. Kronshtadt Orion (Rusia)
Kekuatan utama Rusia di langit tanpa awak. Orion mampu membawa muatan hingga 250 kg dan aktif dalam operasi di Suriah serta Ukraina.
Harga yang kompetitif membuat Orion-E menjadi alternatif serius untuk negara-negara yang menghindari ketergantungan pada Barat.