"Di Lembah Sungai Helmand, yang menghasilkan hampir 40% panen opium Afghanistan, para pemimpin perlawanan mempertahankan budidaya opium sebagai kebutuhan ekonomi setelah satu dekade perang dan berkurangnya dukungan militer dari luar untuk mujahidin."
Dengan membudidayakan bunga poppy, bahan utama opium, mereka bisa mendapatkan US$ 1.800 (Rp 29 juta) per hektar. Ini tujuh kali lebih banyak daripada hasil budidaya gandum di wilayah yang sama.
Baca Juga:
Kronologi Dewi Astutik Buronan Kasus Sabu Rp5 Triliun Ditangkap di Kamboja
Di situs yang sama, dikabarkan juga bagaimana di tahun 1988, Afghanistan menghasilkan sekitar 800 ton opium mentah, dibandingkan dengan 130 ton yang diproduksi di Pakistan. Opium itu dikapalkan dari Iran ke Barat dalam jumlah besar meskipun pemerintah Iran berupaya memberantas perdagangan tersebut.
"Perkembangan yang mengkhawatirkan dalam perdagangan narkoba di Bulan Sabit Emas sedang berlangsung," tambahnya.
"Tampaknya, para gembong narkoba Kolombia sedang berusaha menjalin hubungan dengan para penyelundup Pakistan dan India, yang berdagang narkoba Afghanistan," tulis Kementerian Kehakiman AS lagi.
Baca Juga:
Peran Dewi Astutik Gembong Narkoba Jaringan Internasional, Buron Sabu Rp5 Triliun Terungkap
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.