WahanaNews.co | Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri bercerita bahwa dia kerap berkomunikasi dengan beberapa pimpinan lembaga untuk mencari solusi. Megawati juga mengatakan kerap memarahi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) karena ia berperan sebagai Ketua Dewan Pengarah.
Hal itu disampaikan Megawati dalam seminar Pancasila bertajuk 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting, Kekerasan Seksual pada Anak dan Perempuan, Kekerasan dalam Rumah Tangga, serta Mengantisipasi Bencana'. Mega mulanya menceritakan komunikasi dengan Kepala BMKG Dwikorita.
Baca Juga:
Pemkot Semarang dan BRIN Sukses Budidayakan Varietas Bawang Merah Lokananta Maserati
"Nah, kenapa sih bencana alam? Saya minta masukan, karena gini itu Turki (gempa), mana Bu Dwikorita? tanya deh sama beliau, kalau boleh sih buka cerewetnya saya gimana? Dia kan Ketua BMKG, saya loh yang buat BMKG," kata Megawati dalam sambutannya yang direspons tepuk tangan oleh Dwikorita, Kamis (16/2/2023).
Megawati mengatakan Indonesia kerap panik berlebihan hingga ia menciptakan BMKG sampai BNPB. Ia heran mengapa masyarakat tak gencar untuk menciptakan ide-ide kreatif.
"Saya mikir Indonesia bisanya gagap gempita, panik, nangis, wes ngono saya bikin BMKG, BNPB. Opo meneh, BNN, nanti dibilang Bu Mega sombong, nggak. Lihat, dong, yang namanya perpresnya, kenapa sih orang Indonesia itu nggak mau berkreativitas dan punya ide bagus-bagus gitu, semuanya tuh dituangkan," ujar Megawati.
Baca Juga:
Fenomena Langka: Badai Matahari Dahsyat Hantam Bumi, Indonesia Waspada
Megawati kemudian menyinggung Kepala BRIN Laksana Tri Handoko yang kerap dia marahi.
"Tuh ada Pak Handoko, BRIN, tiap hari mungkin lama-lama dia botak karena saya marah melulu sama dia. Karena baru setengah tahun," tutur Mega.
Megawati meminta Presiden lebih memahami tugas yang diemban Mega. Ia menyinggung amanat yang sudah diberikan oleh Jokowi.
"Tapi saya bilang sama Pak Jokowi. Pak, kalau saya ngamuk-ngamuk, ada yang ngelaporin saya ngamuk, Bapak jangan marah sama saya, loh. Bapak yang menugasi saya, jadi saya kan menjadi kepanjangan Bapak," ungkap Megawati.
"Jadi saya, apa pun saya bilang untuk percepatan Indonesia maju, Indonesia emas, dibuatlah namanya Badan Riset Inovasi Nasional," imbuhnya.
Mega menjelaskan, BRIN diperuntukkan supaya teknologi Indonesia tak kalah saing dibanding negara lain. Senjata untuk aparat hukum bisa diproduksi oleh Indonesia sendiri.
"Untuk apa (BRIN)? Situ perlu senjata? Hubungi diaspora, jangan impor aja, jangan beli ke luar negeri aja. Loh, kok saya tahu? Saya pernah nih, pernah panglima tertinggi loh, saya aja bisa beli pesawat, cewek loh," kata Megawati.[eta/detik]