WahanaNews.co, Jakarta - Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyinggung penurunan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Bali usai Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut kecurangan sudah mulai terlihat menjelang Pemilu atau Pilpres 2024.
Mulanya, Basarah mengatakan sebelum Megawati menyampaikan pidato hati nuraninya, sejumlah tokoh masyarakat juga telah menyampaikan keprihatinan terkait kekhawatiran praktek demokrasi yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi Indonesia.
Baca Juga:
Megawati: Masih Ada yang Ngomong di PDIP Urusan Koalisi, Out!
Dia meyakini keprihatinan para tokoh tersebut disampaikan karena telah melihat praktik-praktik demokrasi dalam tahapan pemilu, terutama Pilpres 2024 yang mulai menandakan adanya tindakan-tindakan yang unfair atau tidak adil.
Menurut Basarah, pendapat para tokoh itu kian diperkuat dengan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menilai adanya pelanggaran etik berat oleh hakim konstitusi Anwar Usman pada penanganan perkara syarat usia minimal capres-cawapres.
Putusan MK terkait syarat usia itu akhirnya membuka jalan salah satu cawapres yang belum memenuhi syarat usia 40 tahun tetap maju pada Pilpres 2024.
Baca Juga:
Prabowo Silaturahmi Lebaran Pertama di Rumah Megawati
"Maka logika sederhananya, dalam bahasa rakyat, kalau lembaga Mahkamah Konstitusi yang menurut ketentuan Undang-Undang Dasar bersifat merdeka, bersifat bebas tanpa campur tangan siapapun dapat terjadi abuse of power untuk kepentingan pilpres ini, maka bagaimana dengan lembaga-lembaga pemerintah di bawah cabang kekuasaan eksekutif yang memang langsung direct di bawah seseorang yang memegang kekuasaan eksekutif tertinggi," kata Basarah di Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu (12/11).
Lalu, Basarah menyinggung peristiwa penurunan baliho Ganjad-Mahfud di Bali beberapa waktu lalu.
"Hal-hal yang sementara ini muncul di lapangan seperti peristiwa di Bali beberapa waktu yang lalu, yang baliho-baliho kami diturunkan karena presiden akan hadir ke tempat itu. Lalu kemudian diklarifikasi dan seterus-seterusnya dan di daerah lain menunjukkan tanda-tanda ketidakadilan itu," jelas dia.