Gus Halim mengatakan geliat pemberdayaan ekonomi melalui BUM Desa ini memberikan dampak besar terhadap status perkembangan desa di Provinsi Aceh.
Saat ini jumlah Desa Mandiri naik dari lima desa di 2015 menjadi 41 desa di tahun 2021.
Baca Juga:
Airlangga Hartarto: Program Makan Siang Gratis Prabowo Akan Masuk RAPBN 2025
Begitu juga Desa Maju naik jadi 486 desa di 2021, dari 105 desa pada tahun 2015. Desa berkembang di 2021 menjadi 3.621 desa, dari sebelumnya hanya 1.226 desa di tahun 2015.
“Kategori Desa Tertinggal juga menurun drastis, dari 4.211 desa di tahun 2015, kini tinggal 2.155 desa pada tahun 2021. Begitu juga Desa Sangat Tertinggal, tinggal 193 Desa dari sebelum sebanyak 963 desa di tahun 2015,” katanya.
Perkembangan pembangunan desa di Aceh ini, lanjut Gus Halim, juga ditunjang dengan terus naiknya dana desa.
Baca Juga:
Menkominfo Terapkan 3 Pendekatan Strategis untuk Percepat Digitalisasi Pelaku UMKM
Menurutnya, dana desa di Aceh meningkat sejak 2015 sampai 2021, yaitu semula Rp 1,71 Triliun pada 2015 lantas meningkat signifikan pada 2021 menjadi Rp 4,9 Triliun. Total Dana Desa di Aceh 2015-2021 sebesar Rp 29,81 triliun.
“Anggaran tersebut dibagikan kepada 6.497 desa yang ada di Provinsi Aceh,” katanya.
Wapres Ma’ruf Amin Dorong Digitalisasi