WahanaNews.co | Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menolak berikan klarifikasi dan hadir di kanal YouTube Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar.
Pernyataan ini disampaikan melalui kuasa hukumnya, Juniver Girsang. Klarifikasi yang dimaksud yakni terkait tuduhan Haris bahwa Luhut main bisnis tambang di Papua.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
Juniver mengatakan penolakan itu berlaku sampai Haris mau mengklarifikasi serta meminta maaf terlebih dahulu. Sebab, menurutnya, pernyataan Haris termasuk fitnah.
"Setelah ia fitnah, hina, cemarkan, dan terbentuk opini itu yang tidak benar. Kita disuruh klarifikasi. Seharusnya, logikanya buktikan dulu ketidakbenaran yang kamu nyatakan itu. Kita minta dia buktikan dulu. Setelah kamu menyatakan bahwa kamu tidak benar, itu baru kita hadir (di YouTube Haris Azhar)," kata Juniver kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
Juniver mengatakan pihaknya sudah menerima balasan somasi dari Haris kemarin, Rabu (8/9/2021). Namun, ia menyayangkan jawaban itu tidak ada yang baru dari sebelumnya.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
"Tidak beda, substansinya sama. Yang paling menarik, dia minta bawa dia di Youtube-nya," kata dia.
Selain itu, ia juga menanggapi salah satu poin dalam balasan Haris terkait klaim bahwa kanal Youtube-nya didedikasikan untuk kepentingan publik. Ia lantas menuntut Haris untuk menerapkan satu elemen yang sama dengan salah elemen jurnalistik yakni cover both side.
"Kalau dia mengaku sebagai wartawan, seharusnya kan sebelum dia luncurkan di Youtubenya yang dianggapnya fitnah, pencemaran, aturannya kan undang kita dulu. Cover both side," ucapnya.