"Saya respons dengan berdiri dan langsung datang mendekati, tapi belum lagi tersentuh, Firdaus sudah terhuyung mau terjatuh karena tidak seimbang badan, mungkin karena dia emosi," ujar Shabela kepada wartawan, Kamis (14/5/2020) malam.
Menurut Shabela, Firdaus terus mengumpat dan bahkan mengancam akan membunuh bupati.
Baca Juga:
Kericuhan Debat Pilkada Bojonegoro: Cawabup Farida Bawa Pasangan, Kubu Lawan Protes
Sementara itu, Firdaus mengaku kemarahannya menumpuk lantaran merasa tidak dianggap selama menjabat sebagai wakil.
Menurutnya, hal ini juga dipicu oleh adanya informasi proyek senilai kurang lebih Rp 17 miliar yang sudah dirilis oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemerintah Aceh Tengah.
Kegiatan itu tanpa sepengetahuan Firdaus sebagai Wakil Bupati.
Baca Juga:
Paslon Nurul Azizah - Nafik Sahal Ajukan Sengketa ke Bawaslu Bojonegoro
Padahal, semestinya ada musyawarah antara Bupati dan Wakil Bupati.
“Tetapi ini tidak ada. Saya menganggap saya tidak dihargai, karena ini sudah terjadi selama tiga tahun. Artinya tanpa ada diskusi, secara berturut-turut berjalan seperti itu,” kata Firdaus, saat ditemui wartawan, Kamis (14/5/2020) malam.
Tak hanya itu, selama menjabat, dia mengaku tak tahu-menahu soal mutasi pegawai yang terjadi bertahun-tahun.