Adapun PKS merupakan bagian dari Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketiga partai politik (parpol) itu mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Di sisi lain, Kholid juga menekankan bahwa PKS belum ingin membicarakan soal posisi politiknya pada pemerintahan 2024-2029.
Baca Juga:
Dukung Merdeka Belajar, BTN KC Ambon Teken PKS dengan LLDikti dan Sejumlah Perguruan Tinggi Swasta
Pembicaraan itu, lanjut dia, baru akan dilakukan setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelesaikan proses penghitungan suara.
“Musyawarah majelis syuro yang akan menentukan apakah PKS akan koalisi atau oposisi, dan itu semua akan diputuskan ketika semua proses perhitungan resmi oleh KPU,” sebut dia.
Terakhir, Kholid meminta publik tak buru-buru mendesak PKS untuk menentukan sikap. Saat ini, PKS ingin memastikan lebih dulu berapa jumlah kursi parlemen yang didapatkan.
Baca Juga:
Diskominfotik Gorontalo Jalin Kerja Sama untuk Pengembangan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
“Jadi sekali lagi, jangan buru-buru, ojo kesusu, perjuangan kami mengawal suara rakyat belum tuntas,” imbuh dia.
Sebelumnya, Cucun Ahmad Syamsurijal, yang menjabat sebagai Ketua DPP PKB, mengungkapkan bahwa Surya tidak melakukan koordinasi dengan ketua umum partai politik dalam Koalisi Perubahan terkait pertemuan dengan Jokowi.
Sementara itu, Jokowi sendiri menganggap bahwa pertemuan dengan Surya memiliki pentingnya dalam konteks politik di Tanah Air.