WahanaNews.co, Jakarta - Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah membeberkan alasan kenapa partainya tak mencopot Gibran Rakabuming Raka dari posisi Wali Kota Solo sekaligus kader partainya, usai menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Basarah menyoroti soal etika politik, jika sudah berseberangan dengan partai maka publik menilai tokoh tersebut keluar.
Baca Juga:
Megawati Akui Luka Hati Usai Pemilu 2024
"Bagi PDI Perjuangan kalau pertanyaannya kenapa tidak diberhentikan? Maka sesungguhnya dalam konteks etika politik rakyat telah menganggap Gibran keluar dari PDIP, kita bisa lihat dari tanggapan-tanggapan masyarakat tentang hal ini," kata Basarah, mengutip Detik, Jumat (27/10/2023).
Basarah menyebut, tanpa harus diberhentikan pun, masyarakat telah menganggap Gibran keluar dari PDIP. Sikap Gibran dinilai jelas-jelas sudah berseberangan dengan partai.
"Jadi tanpa harus diberhentikan secara resmi sebenarnya rakyat telah menganggap Mas Gibran keluar dari PDIP karena telah mengambil keputusan keluar dari dari garis politik partai yang resmi," ujar Basarah.
Baca Juga:
Langkah Mengejutkan PDI-P: Adi Sutarwijono Dicopot dari Ketua DPC Surabaya
Basarah menunggu upaya baik dari Wali Kota Solo tersebut setelah memutuskan sebagai cawapres Prabowo Subianto yang berbeda dengan partainya. Ia menyebut di setiap partai ada aturan mainnya.
"Ya kita lihat bagaimana etika politik Mas Gibran untuk namanya menunjukkan iktikad baiknya ketika dia secara resmi mengambil keputusan yang berbeda dari garis-garis politik resmi partai, yaitu mengusung Mas Ganjar dan Prof Mahfud Md," sambungnya.
Basarah menyatakan bahwa karena tindakan yang diambil oleh Gibran berbeda dengan pandangan partainya, ia secara otomatis keluar dari keanggotaan PDIP.