"Kita inisiatif telepon ke polsek. Kalau yang tangani warga nanti beda. Polsek datang 4-5 orang itu berusaha meredam tapi (dua pemuda mabuk) tetap saja nggak mau," bebernya.
"Dua orang ini mau diamankan, dibawa pergi di Polsek diajak bicara maksudnya gitu. Tapi ada perlawanan, ada sedikit tindakan yang agak membahayakan," sambungnya.
Baca Juga:
Bawaslu Sleman Telusuri Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah Berdasarkan Laporan Front Masyarakat Madani
Salah seorang dari pemuda mabuk, kata Priyo, sempat terlihat memegang batu dan diduga hendak melemparnya ke arah petugas. Priyo menengarai hal inilah yang akhirnya memicu dilakukannya tindakan mengeluarkan tembakan peringatan.
Priyo memang mendengar suara letusan tembakan kala itu. Hanya saja ia tak melihat ke arah mana saat itu pistol petugas diarahkan.
"Saya dengar pas petugas mengeluarkan senjata, saya nggak tahu (melihat) karena posisi agak menjauh. Tapi saya dengar suara letusan itu," ucapnya.
Baca Juga:
Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Seksi 1 Capai 67 Persen hingga Oktober 2024
Hingga akhirnya dua pemuda pembuat onar tadi bisa dikendalikan dan dibawa ke Mapolsek Ngaglik. Priyo mengapresiasi langkah kepolisian mengantisipasi terjadinya benturan dengan warganya.
Priyo sendiri mengaku mengetahui insiden balita perempuan berinisial JM yang terluka diduga akibat peluru nyasar tembakan petugas Reskrim Ngaglik.
Ia menyebut lokasi warung makan tempat balita yang tiba-tiba terluka itu berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi petugas mengamankan dua pemuda berbuat onar. Priyo enggan berspekulasi apakah dua peristiwa ini saling berkaitan.