WahanaNews.co | Pelatih Biliar PON yang kena jewer Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Khoirudin (Choki) Aritonang, disebut tetap mendapatkan bonus Rp 100 juta.
Bonus itu tetap diberikan meski terjadi insiden penjeweran yang dilakukan Edy.
Baca Juga:
Panglima TNI Dampingi Presiden RI Buka Peparnas XVII Solo 2024
"Faktanya walaupun dia begitu, Pak Edy tetap mencairkan bonusnya. Rp 100 juta untuk dia pribadi," kata pengacara Gubsu Edy, Junirwan Kurnia kepada wartawan, Rabu (5/1/2022).
Junirwan mengatakan hal itu menunjukkan kepedulian Gubsu Edy kepada atlet dan pelatih PON termasuk Choki. Hal ini, kata Junirwan, juga membantah pernyataan Choki yang menyebut Edy tidak peduli terhadap olahraga.
Selain bonus, Junirwan mengatakan Choki juga mendapatkan honor saat menjabat sebagai pelatih tim PON. Honor itu diberikan setiap bulan sebesar Rp 6 juta.
Baca Juga:
PLN Sukses Hadirkan Listrik Berkualitas Selama PON XXI Aceh – Sumut
"Gajinya Rp 6 juta," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, video aksi Edy menjewer Choki viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi saat pemberian tali asih kepada atlet dan pelatih PON pada Senin (27/12/2021).
Akibat peristiwa itu, Choki mengatakan dirinya merasa malu. Choki menangis saat menceritakan peristiwa itu.
"Belum lagi kejadian, ada anak saya, merasakan malunya. Mohon maaf, cemana pun saya malu sekali, betul," kata Choki di Medan, Kamis (30/12/2021).
Choki mengatakan video saat dia dijewer itu viral. Banyak masyarakat yang akhirnya mengenal dia sebagai orang yang dijewer gubernur.
"Ketika mau minum kopi aja, 'Abang yang dijewer gubernur itu kan, Bang'. Allahuakbar. Maunya kalaupun terkenal jangan gara-gara ini," katanya.
Akibat peristiwa itu, Choki melalui pengacaranya mengirimkan somasi menuntut Gubsu Edy meminta maaf. Karena somasi itu tidak ditanggapi, Choki pun melaporkan Edy ke polisi.
"Tindak lanjutnya, hari ini kami membuat pelaporan atas kejadian itu," ujar pengacara Choki, Teguh Syuhada Lubis, usai membuat laporan di Mapolda Sumut, Senin (3/1). [qnt]