Khususnya, pasukan itu akan memasukkan selusin kapal selam serang diesel-listrik," jelas Felix.
Paling disorot Felix ialah pembelian FREMM yang dilakukan oleh Indonesia.
Baca Juga:
Ini Penjelasan Tetangga Kos Wanita yang Diduga Dibunuh Dikamar Kos di Kota Jambi
“Fregat menawarkan sensor dan sistem senjata yang terintegrasi dengan baik dan rudal canggih yang membuat mereka mampu serta bertahan di medan perang angkatan laut modern.”
"Sebagai tanda bahwa Jakarta mungkin telah mengubah praktik pengadaan angkatan lautnya di masa lalu, enam dari delapan fregat yang dipesannya dari Italia pada Juni 2021."
"Rinciannya dua kapal akan ialah fregat second hand kelas Maestrale era 1980-an yang perlu dimodernisasi sebelum dipindah tangankan, enam sisanya akan menjadi frigat multi-misi FREMM yang baru dibangun, yang dirancang integrasi sensor dan sistem senjata," jelas Felix.
Baca Juga:
PUPR Tuntaskan Pembangunan Jalan Teluk Buton-Klarik di Natuna
Semua hal di atas salah satunya ditujukan untuk melawan agresivitas China di Natuna Utara.
Pengamat militer lainnya yakni Shang-su Wu mengatakan jika benar adanya Indonesia harus mengandalkan kapal selamnya untuk menjaga Natuna Utara.
"Armada kapal selam Indonesia yang cukup besar dan berkembang mungkin merupakan kekuatan bawah laut yang mandiri dan tangguh untuk pencegahan," jelas Shang dikutip dari cimsec.org, 14 September 2020.