WahanaNews.co | Sejauh ini, bila
Pilkada DKI Jakarta tetap dilaksanakan pada 2022, posisi Anies Baswedan selaku incumbent Gubernur masih dinilai sebagai
kandidat terkuat.
Peneliti Centre for Strategic and
Internationnal Studies (CSIS), Arya Fernandez, mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan,
sebagai incumbent, merupakan
salah satu kandidat terkuat.
Baca Juga:
Janji Hidupkan Kembali Budaya dan UMKM Betawi, Ridwan Kamil Sambangi Warga Meruya Utara Kembangan
Apabila
Pilkada DKI Jakarta dilangsungkan pada tahun 2022, Arya memprediksi ada
beberapa skenario yang bisa saja terjadi.
Skenario
pertama, dari sisi petahana, Anies akan maju kembali berpasangan
dengan Wakilnya, Ahmad Riza Patria, dan diusung oleh Partai Gerindra.
Namun,
jumlah kursi Gerindra di DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi persyaratan apabila
mereka ingin maju sendiri.
Baca Juga:
Penuhi Syarat Dukungan, Dharma-Kun Jadi Calon Independen di Pilkada Jakarta 2024
Saat
ini, Gerindra hanya memiliki 19 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Karenanya, Arya menyebut, partai ini membutuhkan minimal 3 kursi lagi untuk
bisa mencalonkan Anies dan Ariza.
"Karena, kalau
misalnya Pak Anies maju di Pilpres, berarti kan
Pak Anies kemungkinan akan mundur sebagai Gubernur, dan kursi Gubernur akan lari menjadi milik
Gerindra," kata Arya kepada wartawan, Kamis (28/1/2021).
Skenario
kedua, Anies
dan Gerindra bisa saja pecah kongsi, karena perbedaan pilihan politik pada Pemilihan Presiden
2024.